Mohon tunggu...
Isra Amin Ali
Isra Amin Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - KTP

"Dari BANDA NEIRA Menjadi INDONESIA"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) di Banda Neira (72 Tahun Tugu Penyambutan RIS, 27 Desember 1949-27 Desember 2021)

27 Desember 2021   06:41 Diperbarui: 27 Desember 2021   08:06 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu RIS di Alun-alun Kota Neira, Kec. Banda.  Sumber: Dokumentasi Pribadi

Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) ini terdiri atas 7 negara bagian dan 9 daerah otonom yaitu : Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Timur, dan Negara Sumatra Selatan. Sementara yang termasuk ke dalam 9 daerah otonom adalah Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Dayak Besar, Kalimantan Tenggara, Kalimantan Timur, Bangka, Belitung, dan Riau.

Sebagai akibat dari banyak permasalahan yang dihadapi serta terjadi penolakan-penolakan dari berbagai daerah yang menginginkan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lewat berbagai proses akhirnya bertepatan dengan momen    17 Agustus 1950 presiden Soekarno menandatangani Rancangan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 (UUDS 1950) maka Negara RIS dinyatakan bubar dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Negara RIS ini hanya berumur kurang lebih 8 bulan (27 Desember 1949 -- 17 Agustus 1950).

Peta Negara RIS.  Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=1JhCT-AA-D8
Peta Negara RIS.  Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=1JhCT-AA-D8

 Menjelang dan pasca pembubarannya, banyak pihak Federalis yang Pro akan RIS  atau yang tidak setuju dengan NKRI karena berbagai alasan mulai melakukan aksi-aksi protes sampai dengan ingin memisahkan diri dari NKRI.  Salah satu bentuk yang ekstrim adalah Gerakan Separatis RMS (Republik Maluku Selatan), yang diproklamirkan pada tanggal 25 April 1950 oleh Christian Robbert Steven Soumokil (ex-Jaksa Agung Negara Indonesia Timur), Gerakan ini bertujuan untuk membentuk negara sendiri dengan dukungan para ex-Serdadu KNIL asal Ambon serta dukungan tersirat dari Pemerintah Belanda.

Gerakan separatis ini berpusat di Pulau Ambon dan Seram, dalam upaya menggalang dukungan masyarakat mereka melakukan intimidasi dan menebar terror serta melakukan penangkapan dan pembunuhan  kepada masyarakat juga tokoh-tokoh yang tidak bersedia untuk bergabung.  Banda Neira adalah salah satu daerah di Maluku bagian selatan yang menolak keras gerakan separatis tersebut, hal ini terbukti ketika pemerintah pusat melancarkan aksi untuk menumpas sisa-sisa pasukan dan simpatisan RMS dengan mengirim Batalyon BADAK HITAM dari Sumatera di bawah pimpinan Kapten Alamsyah mereka memilih Banda Neira sebagai Markas Utama. 

Batalyon Badak Hitam berada di Banda Neira selama 1 tahun (1951 -- 1952) setelah itu mereka ditugaskan untuk menumpas pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi. Selama berada di Banda Neira pasukan Badak Hitam berbaur dengan masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan sosial, menanmkan jiwa nasionalisme dan patriotisme serta merekrut pemuda-pemuda Banda untuk dilatih dan menjadi relawan dalam mendukung aksi penumpasan RMS.

Banda Neira dan manusianya adalah bagian dari sejarah dan pernah mengalami pahit getirnya zaman, dengan segala kelebihan dan kekurangannya Banda Neira beserta manusianya selalu menjunjung tinggi nasionalisme dan tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai kapanpun... !

NKRI HARGA MATI ...!!!

 

Banda Neira, 27 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun