Mohon tunggu...
Pelupessy Is
Pelupessy Is Mohon Tunggu... Penulis - is pelupessy

teruslah menulis, jika itu melenyapkan sunyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dalam Cubitan Elhau

25 Januari 2019   10:02 Diperbarui: 25 Januari 2019   10:23 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : siskanurifah.wodpress.com

bingung?? Tapi ini nyata hardikku!!

Bisiskan kecil seakan menampar lamunannku. Kini diriku bak seorang raja!! "

Ya asli Raja dalam balutan pakaian yang menonjol corak dan segala pernak-perniknya"!!!,

Tampaklah diriku bersanding dengan sang permaisuri yang cantik menawan!!, digelayut tanganku dalam dekapan tanganya menuntunku menuju ruang makan, bisikan indah darinya menyemangatiku usai berperang seharian!!, ah alam sadarku seolah berteriak!!

Ada apa ini!!

"diriku masih hampa dalam dalam dilema batin!! Aku berada di alam bawah sadar, jiwaku hampa dalam lorong waktu ini. Kucubit lenganku dengan baju sang raja dan berharap ini cuma mimpi.

Kusambut ajakan makan itu, ajakan sang permaisuri yang ternyata istriku sambil bersama-sama masuk keruangan yang mengingatkanku akan kisah-kisah zaman kerajaan dulu aku disuguhi dengan segala jamuan, dengan sosok-sosok yang sama sekali baru ku kenal

Aku sadar dalri alam bawah sadarku!!. Dan tiba-tiba ingatanku kembali beberapa waktu lalu dimana aku merasa resah denhanpesan pendek yang kubaca di ponselku yang menghantuiku, pesan selamat pagi serta doa sehat sang peri rindu itu seolah membuat diriku melayang jauh,

Kini dalam kerumunan orang-orang, bayang-bayang permaisuri dan para pengawal terus menghantuiku. Kini aku dalam tatapan-tapan kerumunan warga yang  takjub menatapku, bisik-bisik kudengar aku dicari sudah 4 hari, dan hari ini  jumat pagi tubuhku ditemukan dibibir pantai yang konon angker dengan lengkap baju sang raja!!??.

**

Upu : Bapak raja

SASI: kearifan lokal konservasi alam di Maluku

Elhau: situs sejarah di Sri-sori islam Maluku

Cakalele: tarian perang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun