Kehidupan anak kost sering kali terkait dengan cara hidup hemat, khususnya bagi mereka yang tinggal jauh dari orang tua dan harus mengatur keuangannya sendiri. Salah satu metode yang biasa dilakukan untuk mengurangi pengeluaran adalah dengan menurunkan frekuensi makan. Namun, kebiasaan ini bisa memiliki efek negatif pada kesehatan jangka panjang.
Realitas Kehidupan Anak Kost
Bagi banyak anak kost, terutama mahasiswa atau pekerja muda, biaya hidup seperti bayar sewa kamar, transportasi, dan pendidikan sering kali menjadi hal yang paling utama. Akibatnya, anggaran untuk makanan sering kali dipangkas serendah mungkin.
"Saya umumnya hanya makan sekali atau dua kali sehari, bahkan kadang tidak makan sama sekali. Apabila sangat lapar, paling-paling saya hanya membuat mi instan," jelas salah satu anak kost, mahasiswi semester tiga Universitas Pancasakti Tegal.
Walaupun tampak sebagai solusi praktis, pola makan yang tidak teratur malah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa anak kost mengakui bahwa kebiasaan ini bukan hanya disebabkan oleh keinginan untuk berhemat, tetapi juga karena kesibukan yang membuat mereka sering lupa makan. Ini juga bisa disebabkan oleh sikap malas untuk makan.
Dampak Kesehatan yang Mengintai
Ahli gizi, dr. Maya Indrawati, mengungkapkan bahwa kebiasaan makan yang jarang dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti maag, anemia, dan penurunan imunitas tubuh.
"Tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mempertahankan energi dan fungsi organ. Jika pola makan tidak teratur, anak kost berisiko mengalami kelelahan kronis, sulit berkonsentrasi, bahkan bisa terkena penyakit serius," katanya.
Selain itu, konsumsi makanan instan yang mengandung garam tinggi dan nilai gizi rendah hanya memberikan energi sementara tanpa memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut bisa menyebabkan malnutrisi.
Upaya untuk Hidup Sehat di Tengah Keterbatasan
Untuk menyelesaikan masalah ini, anak kost sebenarnya dapat menerapkan cara yang lebih sehat tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
1. Makan Secara Terjadwal: Cobalah untuk makan tiga kali sehari meskipun porsinya kecil.
2. Masak Sendiri: Memasak di kost dapat mengurangi pengeluaran sekaligus memastikan asupan gizi lebih baik.
3. Konsumsi Buah dan Sayur Murah: Pasar tradisional sering menjual sayur dan buah dengan harga yang terjangkau.
4. Camilan Sehat: Gantilah camilan seperti keripik dengan makanan seperti kacang-kacangan atau roti gandum.
Pemerintah dan komunitas lokal juga dapat membantu anak kost dengan mengadakan program edukasi gizi atau menyediakan makanan murah dan sehat di kantin kampus.
Kebiasaan jarang makan untuk menghemat biaya adalah dilema yang sering dihadapi oleh anak kost. Namun, sangat penting bagi mereka untuk menyadari potensi bahaya kesehatan yang ada dan mencari solusi yang lebih bijak. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan manajemen keuangan yang baik, kehidupan anak kost bisa menjadi lebih berkualitas tanpa mengorbankan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H