Anggota kelompok:
1. Isnu Ardianto
2. Dendra Hengky Wibowo
3. Rachman saputra
Fakultas ilmu komputer
Prodi sistem informasiÂ
Semester 1
Universitas Duta Bangsa Surakarta
Dosen pengampu: Muhammad julijanto, S. Ag., M. Ag.Â
1.Siapakah manusia?
Menurut ajaran Islam, manusia dianggap sebagai makhluk yang unik dan istimewa yang diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan tertentu. Berikut adalah pemahaman tentang manusia menurut Islam:
Khalifah di Bumi: Manusia dianggap sebagai khalifah (pemimpin atau wakil) Allah di bumi. Mereka diberi tanggung jawab untuk menjaga, merawat, dan mengelola alam semesta sesuai dengan perintah Allah.
Hakikat dan Tujuan: Hakikat manusia dalam Islam adalah sebagai makhluk yang memiliki akal, kebebasan berpikir, dan tanggung jawab moral. Tujuan hidup manusia adalah untuk mengenal Allah, beribadah kepada-Nya, dan mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Martabat Manusia: Setiap individu memiliki martabat yang tinggi dalam Islam. Semua manusia dianggap sama di hadapan Allah, dan tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku, atau status sosial.
Ujian dan Tanggung Jawab: Kehidupan manusia dianggap sebagai ujian dari Allah. Manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, berperilaku baik, menjauhi dosa, dan berusaha mencapai ketaqwaan.
Akhirat: Pemahaman tentang manusia dalam Islam juga mencakup keyakinan akan hari kiamat. Manusia akan diadili oleh Allah berdasarkan perbuatan mereka di dunia, dan mereka akan mendapatkan balasan sesuai dengan tindakan mereka di akhirat.
Keseimbangan: Islam mengajarkan keseimbangan antara aspek spiritual dan material dalam kehidupan manusia. Manusia diharapkan untuk bekerja untuk mencari nafkah dan juga untuk beribadah dan memelihara nilai-nilai moral.
Pemahaman tentang manusia dalam Islam sangat dipengaruhi oleh ajaran agama dan nilai-nilai moral Islam. Ini adalah pandangan yang menekankan pentingnya akal, ketaqwaan, keadilan, dan penghargaan terhadap martabat manusia serta pemahaman bahwa manusia memiliki peran sebagai khalifah di bumi.
2.Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang hakekat dan martabat manusia?
Pandangan ilmu pengetahuan tentang hakekat dan martabat manusia berbeda dari pandangan agama dan sering didasarkan pada metode ilmiah, penelitian empiris, dan pengamatan. Berikut adalah beberapa aspek pandangan ilmu pengetahuan tentang hakekat dan martabat manusia:
Manusia sebagai Makhluk Biologis:
Ilmu pengetahuan memahami manusia sebagai makhluk biologis yang berbagi banyak kesamaan dengan spesies lain. Ini mencakup penelitian tentang struktur fisik manusia, evolusi, genetika, dan biokimia tubuh manusia.
Kognisi dan Psikologi Manusia:
Ilmu pengetahuan kognitif dan psikologi mempelajari pemahaman manusia tentang dunia, proses berpikir, perasaan, dan perilaku. Ini membantu memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya dan satu sama lain.
Sosiologi dan Interaksi Sosial:
Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam konteks sosial dan budaya. Ini membantu dalam memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat, budaya, dan sistem sosial.
Neurosains dan Fisiologi:
Studi neurosains dan fisiologi membahas fungsi otak dan sistem saraf manusia. Ini membantu menjelaskan bagaimana proses berpikir, emosi, dan tindakan fisik terjadi dalam tubuh manusia.
Sumber Kekuatan Manusia:
Ilmu pengetahuan mengidentifikasi kekuatan manusia dalam pemikiran analitis, penyesuaian dengan lingkungan, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan adaptabilitas.
Keterbatasan Manusia:
Ilmu pengetahuan juga mengakui keterbatasan manusia, seperti keterbatasan fisik, keterbatasan dalam memproses informasi, dan kerentanannya terhadap penyakit dan cedera.
Tidak Memasukkan Dimensi Spiritual:
Pandangan ilmu pengetahuan sering tidak memasukkan dimensi spiritual atau transendental dalam pemahaman tentang manusia. Ini adalah perbedaan utama dengan pandangan agama.
Martabat Manusia dalam Konteks Sosial:
Ilmu pengetahuan sering menggambarkan martabat manusia dalam konteks sosial sebagai hak asasi manusia. Ini mencakup hak-hak individu, kebebasan, dan kesejahteraan yang dihormati dalam masyarakat.
Dalam pandangan ilmu pengetahuan, manusia dianggap sebagai subjek penelitian yang bisa dipahami melalui metode ilmiah dan penelitian empiris. Ini tidak selalu mengecualikan aspek spiritual atau etis dalam kehidupan manusia, tetapi fokus utamanya adalah pada pemahaman rasional dan empiris terhadap kenyataan manusia dan dunia di sekitarnya.
3.Bagaimana pandangan agama islam terhadap keberadaan manusia?
Dalam agama Islam, pandangan terhadap keberadaan manusia sangat mendalam dan memiliki aspek-aspek penting yang mencakup hakikat, tujuan, dan tanggung jawab manusia. Berikut adalah gambaran umum tentang pandangan Islam terhadap keberadaan manusia:
Ciptaan Allah SWT: Dalam Islam, manusia dianggap sebagai ciptaan Allah SWT yang unik dan istimewa. Manusia diciptakan oleh Allah dengan penuh perhatian dan kebijaksanaan. Pandangan ini dinyatakan dalam Al-Quran, di mana Allah berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Quran, Surah Adh-Dhariyat, 51:56).
Khalifah di Bumi: Manusia dianggap sebagai khalifah (pemimpin atau wakil) Allah di bumi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat alam semesta, serta mengelolanya dengan bijaksana sesuai dengan ajaran Allah.
Tujuan Hidup: Tujuan hidup manusia dalam Islam adalah untuk mengenal Allah, beribadah kepada-Nya, dan mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Kehidupan di dunia dianggap sebagai ujian, dan perilaku manusia diuji oleh Allah.
Martabat Manusia: Islam mengajarkan bahwa setiap individu memiliki martabat yang tinggi. Tidak ada perbedaan dalam martabat berdasarkan ras, suku, atau status sosial. Semua manusia dianggap sama di hadapan Allah.
Akhirat: Keyakinan akan hari kiamat adalah bagian penting dari pandangan Islam. Manusia akan diadili oleh Allah berdasarkan perbuatan mereka di dunia, dan mereka akan mendapatkan balasan sesuai dengan tindakan mereka di akhirat.
Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat: Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Meskipun penting untuk mencari nafkah dan berkontribusi pada masyarakat, manusia juga harus memprioritaskan ibadah dan perbuatan baik.
Tanggung Jawab Moral: Manusia memiliki tanggung jawab moral untuk berperilaku baik, menghindari perbuatan dosa, dan berusaha untuk mencapai ketaqwaan kepada Allah. Tanggung jawab sosial juga mencakup membantu sesama manusia yang membutuhkan.
Empati dan Kepedulian: Islam mendorong empati dan kepedulian terhadap orang lain. Manusia diharapkan untuk merasakan dan membantu mengatasi penderitaan sesama manusia serta berperilaku adil dan bijaksana dalam interaksi sosial.
Pandangan Islam terhadap keberadaan manusia mencakup aspek-aspek spiritual, moral, dan sosial yang mengarah pada pencapaian tujuan hidup yang sejati, yakni mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
4.Bagaimana kelebihan dan kelemahan manusia dari mahkluk lainnya?
Manusia memiliki berbagai kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan makhluk lainnya di planet ini. Mari kita bahas beberapa dari mereka:
Kelebihan Manusia:
Kemampuan Berpikir Abstrak: Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak, merencanakan, berimajinasi, dan memecahkan masalah yang kompleks. Kemampuan berpikir ini sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lain.
Kemampuan Berbicara dan Berkomunikasi: Manusia memiliki sistem bahasa yang sangat kompleks yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih maju dan efektif daripada hewan lain. Ini memungkinkan mereka untuk mentransfer pengetahuan dan informasi dengan sangat baik.
Kemampuan Kreativitas dan Inovasi: Manusia adalah makhluk yang kreatif dan inovatif. Mereka dapat menciptakan alat, teknologi, seni, dan budaya baru. Inovasi manusia telah mengubah dunia secara signifikan.
Kemampuan untuk Mencatat Sejarah: Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mampu mencatat sejarahnya sendiri melalui tulisan, catatan, dan dokumentasi. Ini memungkinkan mereka untuk memahami dan mempelajari masa lalu.
Kemampuan untuk Beragama dan Beretika: Manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan sistem kepercayaan dan moralitas yang kompleks. Mereka dapat memahami konsep-konsep seperti etika, moral, dan spiritualitas.
Kelemahan Manusia:
Keterbatasan Fisik: Manusia memiliki keterbatasan fisik dibandingkan dengan beberapa hewan. Mereka tidak memiliki kecepatan lari atau kekuatan fisik yang sama seperti beberapa hewan.
Rentan Terhadap Penyakit: Manusia rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi. Ini memerlukan perhatian kesehatan dan perawatan medis.
Ketergantungan pada Teknologi: Manusia telah sangat bergantung pada teknologi, terutama dalam kehidupan modern. Ketergantungan ini bisa menjadi kelemahan jika teknologi mengalami masalah.
Kerentanan Terhadap Perubahan Lingkungan: Manusia sangat terpengaruh oleh perubahan lingkungan seperti perubahan iklim dan bencana alam. Mereka perlu beradaptasi dan melindungi lingkungan mereka.
Potensi Konflik dan Kekerasan: Manusia memiliki potensi untuk konflik dan kekerasan yang tidak terlihat pada tingkat yang sama pada makhluk lainnya. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan sosial dan lingkungan.
Kelebihan dan kelemahan manusia adalah bagian dari kompleksitas manusia sebagai makhluk yang unik. Kemampuan berpikir dan berkomunikasi yang canggih memungkinkan manusia untuk mencapai banyak prestasi luar biasa, tetapi juga membawa tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan dengan lingkungan dan makhluk lainnya.
5.Bagaimana fungsi dan tanggung jawab manusia dalam Islam?
Dalam Islam, fungsi dan tanggung jawab manusia memiliki aspek-aspek yang penting dan tercermin dalam ajaran agama. Berikut adalah gambaran umum tentang fungsi dan tanggung jawab manusia dalam Islam:
Fungsi Manusia dalam Islam:
Ibadah kepada Allah SWT: Fungsi utama manusia dalam Islam adalah beribadah kepada Allah SWT. Ini melibatkan pelaksanaan salat (sembahyang), puasa, zakat (sumbangan wajib), haji (perjalanan ke Makkah), dan pengabdian kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.
Khalifah di Bumi: Manusia dianggap sebagai khalifah (pemimpin atau wakil) Allah di bumi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat alam semesta serta mengelola sumber daya alam dengan bijak sesuai dengan ajaran Islam.
Tanggung Jawab Manusia dalam Islam:
Ketaqwaan kepada Allah SWT: Tanggung jawab utama manusia dalam Islam adalah memelihara ketaqwaan kepada Allah. Ini melibatkan kepatuhan terhadap perintah-Nya, menjauhi perbuatan dosa, dan berusaha untuk mencapai kesalehan moral dan spiritual.
Keluarga dan Keterbukaan: Manusia memiliki tanggung jawab terhadap keluarga mereka. Ini termasuk memberikan perlindungan, nafkah, pendidikan, dan perhatian kepada anggota keluarga, serta menjalankan peran sebagai suami, istri, atau orang tua dengan baik.
Keadilan dan Moralitas: Islam menekankan pentingnya berperilaku dengan keadilan dan moralitas dalam semua aspek kehidupan. Manusia diharapkan untuk menjalani kehidupan yang jujur, adil, dan berperilaku baik.
Sosial dan Kemanusiaan: Manusia diharapkan untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan dan berkontribusi pada kesejahteraan sosial. Ini termasuk memberikan bantuan kepada yang kurang beruntung, berpartisipasi dalam amal, dan menjalin hubungan sosial yang baik.
Pendidikan dan Pengetahuan: Islam mendorong pencarian ilmu dan pendidikan. Manusia diharapkan untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan mereka untuk kebaikan pribadi dan masyarakat.
Pekerjaan dan Produktivitas: Islam menghargai pekerjaan yang halal (tidak bertentangan dengan ajaran Islam) sebagai cara untuk mencari nafkah. Manusia diharapkan untuk bekerja dengan jujur dan produktif, serta menggunakan hasil kerja mereka dengan bijak.
Menghindari Kemungkaran: Manusia diharapkan untuk menghindari perbuatan mungkar (terlarang dalam Islam) dan, jika mungkin, mengambil tindakan untuk mencegahnya dalam masyarakat.
Hak Asasi Manusia: Manusia memiliki hak asasi yang harus dihormati, seperti hak atas kehidupan, kebebasan, dan martabat. Masyarakat dan pemerintah diharapkan untuk melindungi hak-hak ini.
Fungsi dan tanggung jawab manusia dalam Islam mencakup aspek-aspek moral, spiritual, sosial, dan individu. Tujuannya adalah menciptakan individu yang bertakwa kepada Allah, bermanfaat bagi masyarakat, dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H