Mohon tunggu...
Isnaya QurratuAkyuni
Isnaya QurratuAkyuni Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa IAIN Jember

Menjadi penulis merupakan hal yang berefek positif dalam segala sisi kehidupan karena semua dengan ditulis akan mengingatkan sesuatu yang menjadi energi positif dalam diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perancang Skenario Sukses

13 April 2020   19:19 Diperbarui: 13 April 2020   19:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat akan menyiapkan pembelajaran, utamanya guru yang menjadi peran perancang kesuksesan. Harus menyiapkan skenario-skenario menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Didalam skenario bukan hanya berisi metode, isi ataupun pelajaran pokok namu berisi antisipasi daya siang, daya dukung, daya kuat, langkah ataupun statement komunikasi.

Sebagai fasilitator ~ yang membuat anak bisa belajar bukan hanya menjadi distributor

Sebagai provider yang mengacu penyediaan kegiatan belajar.

Belajar ga cuma transfer pelajaran, tetapi dapat membangun dan mengkontruksi pengetahuan dari pengetahuan kecil, hingga terkumpul jadi pengetahuan yang menciptakan pemahaman   yang utuh, sebagai providerpun juga begitu  mampu menyediakan kegiatan belajar.

Lantas bagaimana guru bisa melakukan peran tersebut?

Utamanya guru harus memiliki usaha yang dapat mengembangkan dan membangun pemahaman tersebut boleh jadi anak berkontruksi dengan bakat mereka misal potensi yang dimiliki akademiknya, latar belakang keluarga, lingkungan sosial, bakat, gaya belajar. Dalam pengertian ini guru tidak memberikan konsep ataupun teori saja melainkan membantu anak bagaimana memahaminya.

Guru akan lebih baiknya jika selalu memberikam pembelajaran yang bermakna

Bertanggung jawab menyiapkan anak menghadapi masa depan.

Memang tidak semua anak bisa melakukan, dengan begitu guru akan cepat refleksi bahwa memang benar tugs itu bukan sebuah kesempurnaan dan semua anak harus bisa melakukan prosedur belajar.

Jika murid ada kesalahan gurupun tak berhak marah untuk sepenuhnya namun dapat dilakukan dengan cara lain biasanya dengan mengatakan bahwa salah sekarang tidak apa-apa, yang terpenting sudah punya pengalamannya sejak sekarang yng dapat membantumu dimasa depan.

Sudah hal yang biasa jika guru menerima jawaban tugas rumah dari hasil copy paste internet namun percaya tidak, seberapa anak berusaha itulah semangatnya pada saat itu dan itu bukan kesalahan murid namu disini guru guru merancang skenario pertumbuhan dan perkembangan anak dalam akademiknya walaupun secara perlahan.

Dan rasanya pun tidak ada guru kiler, tidak ada guru emosian.

Guru menjadi emosi karena belum dapat mengendalikan perilaku atau perbuatan siswa yang membuatnya emosi

Apakah guru masih emosi saat siswa tidak salah ?

Apakah guru masih emosi saat perilaku siswa tidak terkendali ?

Tidak seperti iru..

Guru hanya memberikan pembelajaran dengan semangat yang kuat sehingga rasa perasaannya pun besar dan ingin sekali anak-anaknya semua bisa sukses.

Maka dari itu guru menjadi perancang kesuksesan anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun