Mohon tunggu...
Isnaisa Salma
Isnaisa Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - No one but You

and be patient over what befalls you. [31:17]

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Kualitas Sang Primadona Kuliner

8 Juni 2023   16:13 Diperbarui: 8 Juni 2023   16:16 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.marcellinaincucina.com

Siapa sih yang tidak tahu keju mozarela? Teksturnya yang dapat meleleh menjadi keunikannya tersendiri dan menarik perhatian banyak orang untuk mencoba dan menggunakannya sebagai salah satu bahan makanan. Banyak sekali olahan makanan yang menggunakan keju mozarela, seperti dalam pizza, corn dog, roti, mie, bahkan hingga cilok atau cireng pun ada yang menggunakan keju mozarela sebagai isiannya. 

Keju mozarela ini disukai karena tekstur dan rasanya yang unik. Selain itu, keju mozarela saat ini juga memiliki keunggulan lainnya, yaitu ditambahkannya bakteri probiotik yang baik bagi tubuh kita. Manfaat, rasa dan teksturnya yang unik membuat banyak sekali orang yang menyukai keju mozarela, sehingga saat ini keju mozarela menjadi primadona kuliner. Lalu, bagaimana sebenarnya bakteri probiotik itu ditambahkan saat pembuatan keju mozarela?

Mari kita tinjau terlebih dahulu tentang bakteri probiotik

Jika teman-teman mengetahui bahwa di dalam Yakult (susu fermentasi) itu terdapat bakteri baik, maka sebenarnya bagaimana bakteri baik tersebut bekerja setelah masuk ke dalam tubuh kita? Penjelasan sederhananya adalah menyeimbangkan. Perlu kita ketahui, bahwa ketika kondisi lingkungan kurang baik, banyak mikroorganisme (bakteri, virus atau jamur) masuk ke dalam tubuh kita. Ketika jumlahnya melampaui batas, maka tubuh kita akan merasakan sakit. 

Bakteri baik (probiotik) yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat menginfeksi tubuh. Probiotik hadir sebagai penyeimbang, agar kondisi tubuh kita kembali normal. Oleh karena itu, jumlah probiotik yang masuk ke dalam tubuh kita harus mencukupi, salah satunya dipenuhi dari produk makanan yang kita makan. Saat ini, probiotik bukan hanya berada di dalam produk Yakult, Yoghurt, atau sejenisnya, melainkan telah ada penelitian yang berhasil memasukkan bakteri probiotik ke dalam keju Mozarela, primadona kuliner kita saat ini. 

Meninjau peranannya yang luar biasa dalam bidang pangan, bakteri probiotik dapat membuat kualitas keju Mozarela semakin meningkat. Keju Mozarela akan menjadi primadona kuliner yang tidak hanya lezat, melainkan juga menyehatkan. Namun, ternyata prosesnya tidaklah mudah.  Proses pembuatan keju Mozarela yang terbilang ekstrem (melalui pemanasan, pelelehan, peregangan), membuat bakteri probiotik tidak mudah untuk bertahan di dalamnya.

Teknik enkapsulasi hadir untuk mempertahankan kehidupan bakteri probiotik. Prinsip sederhana dari enkapsulasi adalah sebagai pelindung. Bakteri probiotik yang akan dimasukkan ke dalam keju Mozarela, terlebih dahulu dilindungi oleh suatu membran atau lapisan dari bahan-bahan kimia tertentu yang tahan terhadap proses pemanasan, pelelehan, bahkan peregangan. Adanya teknik enkapsulasi ini, dapat memastikan bakteri probiotik tetap hidup hingga dapat bekerja dengan baik di dalam tubuh kita. 

Selain memastikan bakteri probiotik bertahan saat proses pembuatan keju Mozarela, penelitian saat ini juga berhasil menemukan jenis bakteri berkualitas. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh kita harus memiliki sifat yang kuat terhadap kondisi tubuh. Lactobacillus acidophilus merupakan jenis bakteri yang telah dipastikan oleh peneliti untuk dapat bertahan di dalam saluran pencernaan manusia, yang memiliki kondisi asam tinggi di dalam lambung dan kondisi basa tinggi di dalam usus. 

Nah teman-teman pecinta kuliner sekalian, ternyata teknik enkapsulasi pada bakteri Lactobacillus acidophilus dapat meningkatkan kualitas keju mozarela yang sering kita makan. Teknik tersebut dapat membuat bakteri probiotik yang ada pada keju mozarela akan tetap terjaga selama proses pembuatannya, sehingga kualitas keju mozarela itu menjadi lebih baik. Mulai sekarang, mari kita konsumsi keju mozarela yang mengandung bakteri probiotik!

Referensi

Burgain, J., Gaiani, C., Linder, M., & Scher, J. (2011). Encapsulation of probiotic living cells : From laboratory scale to industrial applications. Journal of Food Engineering, 104(4), 467--483. https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2010.12.031

Mukhtar, H., Yaqub, S., & Ul Haq, I. (2020). Production of probiotic Mozzarella cheese by incorporating locally isolated Lactobacillus acidophilus. Annals of Microbiology, 70(1). https://doi.org/10.1186/s13213-020-01592-7

Setiarto, R. H. B., Kusumaningrum, H. D., Janie, B. S. L., & Khusniati, T. (2018). Pengembangan Teknologi Mikroenkapsulasi Bakteri Probiotik dan Manfaatnya untuk Kesehatan. Jurnal Veteriner, 19(36), 574--589. https://doi.org/10.19087/jveteriner.2018.19.4.574

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun