Mohon tunggu...
Isnatul Mukarromah
Isnatul Mukarromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filterisasi Konten Dewasa pada Anak SD

7 November 2024   10:45 Diperbarui: 7 November 2024   11:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi digital sangat penting selain penggunaan teknologi filterisasi. Anak-anak perlu diajarkan cara menggunakan internet dengan bijak dan aman. Literasi digital mencakup pemahaman tentang privasi online, cara melaporkan konten yang tidak pantas, dan pentingnya menjaga informasi pribadi. Adanya pemahaman ini, anak-anak dapat menghindari risiko yang mungkin timbul saat berselancar di dunia maya. Melalui literasi digital yang baik, anak-anak dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam menggunakan internet (Anggraeni & Manik, 2023). Mereka akan lebih sadar akan tindakan mereka dan dampaknya, serta mampu membuat keputusan yang lebih baik terkait penggunaan teknologi. Literasi digital juga membantu anak-anak untuk menjadi pengguna internet yang lebih kritis dan bijaksana, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan cara yang positif dan produktif.

Literasi digital tidak hanya melibatkan kemampuan teknis dalam menggunakan perangkat elektronik, tetapi juga mencakup pemahaman yang lebih luas tentang penggunaan dan penyebaran informasi digital secara aman dan bertanggung jawab. Anak-anak perlu diajarkan tentang konsep privasi online, termasuk cara melindungi informasi pribadi mereka dari pihak yang tidak bertanggung jawab (Dewi et al., 2021). Mereka juga harus mengetahui cara melaporkan konten yang tidak pantas atau berbahaya yang mereka temui saat online. Melalui literasi digital yang baik, anak-anak dapat menghindari berbagai risiko di dunia maya, seperti cyberbullying, penipuan online, dan paparan konten yang tidak sesuai usia. Mereka akan lebih siap untuk mengenali dan menghindari situasi berbahaya, serta mengetahui langkah-langkah yang harus diambil jika merasa tidak aman atau tidak nyaman saat online.

Konteks filterisasi konten dewasa pada anak SD, peran orang tua dan guru menjadi semakin krusial. Orang tua harus memastikan bahwa perangkat yang digunakan anak-anak dilengkapi dengan filterisasi konten dewasa untuk mencegah akses ke materi yang tidak sesuai. Mereka juga perlu mengawasi aktivitas online anak-anak dan memberikan edukasi tentang bahaya konten dewasa. Namun di sisi lain, guru dapat mendukung dengan memberikan informasi tentang aplikasi dan perangkat lunak yang dapat membantu memfilter konten dewasa, serta mengintegrasikan pendidikan tentang keamanan digital ke dalam kurikulum. Sehingga, anak-anak dapat belajar menggunakan teknologi dengan aman dan produktif, serta terhindar dari konten yang tidak pantas.

Penyaringan dan pengendalian akses terhadap konten internet sangat penting untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif ini. Orang tua dan guru perlu lebih proaktif dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan filter konten dewasa dan memberikan edukasi tentang penggunaan internet yang aman. Sehingga anak-anak dapat tetap memanfaatkan teknologi secara positif tanpa harus terpapar risiko yang merugikan. Saat ini kita hidup di era digital yang serba cepat, peran orang tua dan pendidik semakin penting dalam memastikan bahwa anak-anak mendapatkan akses yang aman dan sehat terhadap teknologi.

Kesimpulan dari pernyataan yang dipaparkan di atas adalah filterisasi konten dewasa pada anak Sekolah Dasar (SD) adalah langkah penting untuk melindungi mereka dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat paparan konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Kemajuan teknologi telah membuka akses informasi yang luas bagi anak-anak, namun juga meningkatkan risiko mereka terpapar konten yang dapat memengaruhi perkembangan mental, emosional, dan sosial secara negatif. Pada situasi ini, orang tua dan guru memiliki peran penting sebagai pembimbing dan pengawas, serta perlu menyediakan perangkat lunak penyaring dan batasan waktu layar yang efektif.

Mengajarkan literasi digital sejak dini sangat penting agar anak-anak memiliki pemahaman yang baik tentang privasi online, etika berselancar, serta cara melaporkan konten yang tidak pantas. Melalui kombinasi penyaringan konten, pengawasan orang tua dan guru, serta pembelajaran literasi digital yang berkelanjutan, anak-anak dapat menjelajahi dunia digital dengan aman dan mendapatkan manfaat positif dari teknologi tanpa terpapar risiko yang merugikan. Langkah-langkah ini tidak hanya melindungi mereka tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi generasi yang kritis, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam menggunakan internet.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, N., & Manik, Y. M. (2023). Pembelajaran anak di era digital. Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 3(01), 173--177.

Anggraini, T., & Maulidya, E. N. (2020). Dampak paparan pornografi pada anak usia dini. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 45--55.

Ariyanti, S. W., & Syahrani, D. (2023). Sosialisasi Internet Positif untuk Anak Usia Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Ngemplak. Jurnal Bina Desa, 5(1), 66--70.

Budianto, H., Permana, A., Irawan, D., Syakira, E., & Trian, A. (2024). SOSIALISASI DAN PELATIHAN APLIKASI KEAMANAN PENGGUNAAN GADGET BAGI ANAK. Aptekmas Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 7(1), 41--46.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun