Madiun -- Sejumlah Dosen dan mahasiswa dari program Vokasi dan program Sarjana Terapan (D4) Universitas Negeri Surabaya membuat sebuah inovasi pelayanan desa dalam mewujudkan SDGs Desa atau Suistanable Development Goals Desa melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Inovasi tersebut bernamama SILA SAGO. Inovasi ini bertujuan agar tata kelola dalam sistem pelayanan pemerintahan desa semakin baik dan berbasis digital.
Tim Pelaksana Kegiatan PKM ini terdiri dari Dr. Agus Prasetyawan, M.Si., Dr. Prasetyo Isbandono, M.Si., Dr. Weni Rosdiana S.Sos., M.AP., Gading Gamaputra, S.AP., MPA., Dr. Haryo Kunto Wibisono, S.AP., M.AP., Noviyanti, S.AP., M.AP., Dian Arlupi Utami, S.Sos., M.AP., dan Yuni Lestari, S.AP., M.AP.
Menurut Ketua Tim PKM, Gading Gamaputra, S.AP., MPA., mengatakan bahwa Kegiatan PKM ini merupakan perwujudan pengabdian dosen dan mahasiswa kepada masyarakat sebagai upaya untuk mendukung pemberdayaan desa seperti yang tertuang dalam SDGs Desa (Suistanable Development Goals) yang menekankan lahirnya inovasi di desa, salah satunya dalam pelayanan publik. Kegiatan ini diharapkan mampu membantu perangkat desa dalam menjalankan administrasi kearsipan persuratan desa sehingga lebih efektif dan efisien.
SILA SAGO yang memiliki kepanjangan Aplikasi Pelayanan Arsip Desa Glonggong merupakan aplikasi yang berbasis Microsoft Access. Aplikasi ini digunakan untuk mengurus pelayanan yang berupa pengarsipan persuratan dengan  seefesien mungkin, juga dapat digunakan untuk melakukan persuratan tanpa perlu menulis ulang. Cara penggunaannya pun terbilang mudah dan jelas, sehingga tidak masalah jika terdapat pegawai yang masih asing dengan teknologi.
Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada para perangkat desa. Gading Gamaputra, S.AP., MPA. selaku pemateri memaparkan bagaimana cara mengoperasikan aplikasi pelayanan dan kearsipan desa. Saat pertama kali aplikasi dibuka maka muncul form login, setelah login akan masuk pada menu utama. Dalam menu utama tersebut maka perangkat desa dapat memilih administrasi persuratan apa yang dibutuhkan, misal pengurusan KTP, KK, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Surat Keterangan Ahli Waris, Surat Keterangan Domisili, dan pengurusan surat-surat lainnya.Â
Tidak hanya itu, di dalam aplikasi juga terdapat menu surat masuk, menu surat keluar, dan menu pencarian arsip, sehingga dengan adanya menu-menu tersebut dapat membantu perangkat desa dalam mengarsipkan surat-surat yang telah dibuat dan mempermudah dalam pencarian arsip.
Setelah pemaparan materi tersebut, perangkat desa merasa sangat terbantu akan adanya aplikasi tersebut. Aplikasi tersebut berdampak pada kecepatan dalam mengisi surat-surat dan mudah mengarsipkannya jika suatu hari dibutuhkan lagi. Pengunaan aplikasi pelayanan dan kearsipan desa memudahkan untuk langsung dicetak sehingga mempermudah dalam pengarsipannya. Aplikasi ini diharapkan dapat mendukung kinerja perangkat desa dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H