Menimba Emas, Membungkam Gong, Membuat "Keder" Serdadu Belanda
Peninggalan-peninggalan Mbah Abdusshomad
1. Masjid Baitus Shomad Jombor, yang merupakan petilasan beliau melakukan kegiatan mujahadah. Â
2. Pohon Kayu Nagasari yang berada di lokasi makam Syaikh Abdus Shomad
3. Sebuah Bedug yang terbuat dari kayu sidagurih.Â
Makam Mbah Abdusshomad Jombor
Makam Mbah Abdusshomad Jombor ini terletak di Desa Cipete, Jombor, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Area makam ini kurang lebih luasnya 2 hektare. Di depan pintu gerbang menuju makam terdapat mushola yang multifungsi. Dapat digunakan untuk kegiatan ibadah, peringatan hari besar, dan juga sebagai transit para peziarah dari berbagai daerah. Sebelum masuk ke arena makam, para peziarah harus menaiki tangga yang cukup tinggi dengan jumlah 99 anak tangga.Â
Struktur makam saat ini masih sama dari jaman dulu, hanya mengalami beberapa renovasi. Seperti renovasi tangga menjadi paving, karena batu-batu yang digunakan sebagai tangga licin. Untuk keselamatan para peziarah maka diadakan renovasi. Makam Mbah Abdusshomad menyatu dengan makam warga sekitar atau makam umum. Tetapi makam umum  hanya di daerah bawah, sedangkan daerah atas untuk makam Mbah Abdusshomad dan keluarga. Di dalam bangunan terdapat 2 makam, yaitu makam Mbah Abdusshomad dan makam istri kedua Mbah Abdusshomad. Â
Strategi Penyebaran Islam Mbah Abdusshomad Jombor
Saat Mbah Abdusshomad datang ke Jombor ini masyarakat belum mengenal Islam. Misi utama Mbah Abdusshomad adalah menyebarkan agama Islam yang rahmatan lil 'alamin.Â
Strategi atau cara Mbah Abdusshomad dalam menyebarkan agama Islam dengan menyesuaikan keadaan masyarakat, dari kondisi kebudayaan, situasi, dan kondisi. Setiap peringatan hari besar Islam juga dilaksanakan. Cara berdakwah beliau tidak dengan menjelaskan teori-teori dan dasar ibadah seperti dalil, namun dengan mempraktekkan secara langsung, sehingga masyarakat bisa ikut melakukan amalan-amalan. Contohnya seperti Mbah Abdusshomad ingin mengajarkan masyarakat untuk bershodaqoh dan bersilaturahmi, maka Mbah Abdusshomad mempraktekkannya dengan saling memberi.Â