Wildan mengingatkan betapa beruntungnya Indonesia sebagai penghasil kopi yang bisa panen pada dua musim. Potensi inilah yang menjadi modal untuk diekspor.Â
Sayangnya, dengan luas lahan kopi terbesar kedua di dunia setelah Brazil, Indonesia masih kalah dari Kolombia. Kadang produktivitas kopi Indonesia juga disalip Vietnam dengan lahan yang lebih terbatas.
Yang perlu digarisbawahi adalah perlunya kebijakan sentral untuk mendongkrak produktivitas tersebut. Jika Brazil menggunakan teknologi canggih dan Vietnam unggul dalam insentifikasi dan integrated farming system , maka Kolombia menerapkan kebijakan replanting secara masif di seluruh negara.
Apalagi saat ini Jepang dan Eropa menerapkan aturan ketat tentang standar ekspor kopi ke wilayah tersebut. Sebab pernah ada kasus unsur pestisida dalam kopi ekspor Indonesia yang tidak terdaftar di negara tujuan.
Pada kasus Frinsa, mitigasi climate change dilakukan dengan melibatkan lebah madu untuk meningkatkan penyerbukan ketika musim tidak menentu.Â
Selain itu, karena musim panen yang pendek, maka Frinsa akan melakukan diversifikasi dengan tanaman hortikultura sebagai upaya mendapatkan income ekstra ketika kopi tidak panen. Sambil berharap memperoleh sumber pembiayaan yang lebih fleksibel dan akomodatif lantaran bank selama ini mengucurkan pinjaman dalam jumlah yang tidak memadai.
Melalui coffee talk dalam rangkaian Java Coffee Culture 2024, saya jadi tahu bahwa industri kopi begitu pelik sekaligus menggiurkan. Siapa pun yang ingin terjun sebagai pemain, harus jelas di mana celah yang mau dimasuki sebagai pendulang cuan karena faktanya pasar sudah cukup sesak dari hulu ke hilir.
Semoga pesan positif dari event ini dapat tersiar kian luas sehingga kopi Nusantara, salah satunya kopi pulau Jawa, dapat lebih dikenal dan diminati pasar mancanegara. Harapannya, kopi menjadi pemersatu bangsa dan mengantarkan petani kopi meraih hidup yang sejahtera dan berkontribusi pada pembangunan Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H