Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Coffee Talk di Surabaya Angkat Potensi Kopi Nusantara untuk Pasar Dunia

10 Juli 2024   13:05 Diperbarui: 10 Juli 2024   20:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roy N. Mandey optimistis Aprindo bisa bawa kopi Nusantara ke kelas dunia. (dok. pri)

Wildan mengingatkan betapa beruntungnya Indonesia sebagai penghasil kopi yang bisa panen pada dua musim. Potensi inilah yang menjadi modal untuk diekspor. 

Sayangnya, dengan luas lahan kopi terbesar kedua di dunia setelah Brazil, Indonesia masih kalah dari Kolombia. Kadang produktivitas kopi Indonesia juga disalip Vietnam dengan lahan yang lebih terbatas.

Yang perlu digarisbawahi adalah perlunya kebijakan sentral untuk mendongkrak produktivitas tersebut. Jika Brazil menggunakan teknologi canggih dan Vietnam unggul dalam insentifikasi dan integrated farming system , maka Kolombia menerapkan kebijakan replanting secara masif di seluruh negara.

Apalagi saat ini Jepang dan Eropa menerapkan aturan ketat tentang standar ekspor kopi ke wilayah tersebut. Sebab pernah ada kasus unsur pestisida dalam kopi ekspor Indonesia yang tidak terdaftar di negara tujuan.

Pada kasus Frinsa, mitigasi climate change dilakukan dengan melibatkan lebah madu untuk meningkatkan penyerbukan ketika musim tidak menentu. 

Selain itu, karena musim panen yang pendek, maka Frinsa akan melakukan diversifikasi dengan tanaman hortikultura sebagai upaya mendapatkan income ekstra ketika kopi tidak panen. Sambil berharap memperoleh sumber pembiayaan yang lebih fleksibel dan akomodatif lantaran bank selama ini mengucurkan pinjaman dalam jumlah yang tidak memadai.

Cak Kaji (Kompasiner Jatim) bisa hadir untuk mempromosikan kopi Nusantara (Dok.pri)
Cak Kaji (Kompasiner Jatim) bisa hadir untuk mempromosikan kopi Nusantara (Dok.pri)

Melalui coffee talk dalam rangkaian Java Coffee Culture 2024, saya jadi tahu bahwa industri kopi begitu pelik sekaligus menggiurkan. Siapa pun yang ingin terjun sebagai pemain, harus jelas di mana celah yang mau dimasuki sebagai pendulang cuan karena faktanya pasar sudah cukup sesak dari hulu ke hilir.

Semoga pesan positif dari event ini dapat tersiar kian luas sehingga kopi Nusantara, salah satunya kopi pulau Jawa, dapat lebih dikenal dan diminati pasar mancanegara. Harapannya, kopi menjadi pemersatu bangsa dan mengantarkan petani kopi meraih hidup yang sejahtera dan berkontribusi pada pembangunan Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun