Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Coffee Talk di Surabaya Angkat Potensi Kopi Nusantara untuk Pasar Dunia

10 Juli 2024   13:05 Diperbarui: 10 Juli 2024   20:36 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coffee Talk, potensi kopi Nusantara untuk pasar dunia (Dok. pribadi)

Dengan latar seperti itu, lewat JCC, kopi Jawa bisa semakin dipopulerkan sebagai komoditas unggulan nasional yang bisa diekspor ke kancah global. Ekonomi kreatif berkelanjutan juga bisa didorong melalui Festival Peneleh dengan mempromosikan Kampung Peneleh sebagai destinasi wisata baru.  

Coffee Talk bergizi

Ini sesuai dengan pernyataan Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Jatim Muhammad Noor Nugroho dalam sambutannya saat membuka coffee talk tanggal 6 Juli 2024 pukul 09.30 pagi. Bahwa talkshow ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan eksposur dan penjualan komoditas kopi Jawa dengan diversifikasi produk olahan dan jasa kopi sesuai kebutuhan pasar. 

M. Noor Nugroho saat membuka Coffee Talk di Double Tree Surabaya
M. Noor Nugroho saat membuka Coffee Talk di Double Tree Surabaya

Bukan hanya konsumen lokal, tetapi juga pasar global sebagaimana tema talkshow pagi itu "How to Bring Nusantara Cofee to International Markets".

Saya beruntung bisa hadir bersama teman-teman Kompasianer Jatim (Cak Kaji) dalam coffee talk tersebut. Gelar wicara yang dilaksanakan di Hotel Double Tree sejak pukul 09.30 sampai pukul 12.00 ini menghadirkan tiga narasumber kompeten yang menyedot perhatian para undangan. Tak heran jika mereka betah sejak awal hingga acara berakhir.

Kalau sudah bicara kopi, kita memang bisa bicara banyak hal menarik melampaui jenis kopi di dalam cangkir yang akan kita minum. Kopi bukan lagi sekadar minuman, melainkan pemersatu beragam orang tanpa memandang latar belakang atau keyakinan. 

Muhammad Aga, pramukopi dan pencinta kopi (Dok. pri)
Muhammad Aga, pramukopi dan pencinta kopi (Dok. pri)

Itulah kira-kira yang disampaikan Muhammad Aga, barista atau pramukopi yang telah menyabet banyak penghargaan dan menekuni bisnis kopi hingga kini. Kopi punya fungsi menarik untuk memantik percakapan dengan orang asing, misalnya, lalu membangun koneksi hingga tercipta komunitas yang solid.

Kekuatan komunitas dan kejelasan pasar

Aga mengingatkan bahwa produk bagus atau kopi enak saja tidak cukup di era saat ini. Pengusaha kopi harus mendekati komunitas dan mendengarkan keinginan mereka sebagai bentuk apresiasi. Di sinilah perlunya memahami bahwa jualan kopi bukan sekadar jualan produk, melainkan menjual pengalaman.

Jika serius menggeluti bisnis kopi, Aga berpesan berdasarkan pengalamannya bahwa kualitas dan kuantitas kopi tidak bisa disatukan. Kalau ada kopi bagus dan produksinya banyak, itu patut dicurigai. Begitu juga jika ada kopi enak tetapi harganya murah, itu juga mustahil.

Harus jelas pasar mana yang disasar (Dok. pri)
Harus jelas pasar mana yang disasar (Dok. pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun