Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Gagal Ikut Qiyamullail karena Antar Bu Ninik ke Gereja

31 Maret 2024   22:27 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:29 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warna-warni toleransi untuk kemajuan negeri (Dokumentasi pribadi)

Kami tiba dengan selamat di depan gereja. Pagar gereja sudah terbuka dan lampu-lampu terlihat menyala, ia bergegas masuk setelah mengucapkan terima kasih. 

Aku segera memutar arah dan tancap gas.  Tepat di alun-alun kota mulailah terdengar azan Subuh berkumandang, menggantikan suara tarhim yang sebelumnya sayup-sayup merebak dari berbagai corong masjid.

Segelas kopi penenang hati

Kesempatan qiyamullail berjemaah jelas pupus sudah. Namun, saya bersyukur karena setiba di Namira masih tersisa waktu untuk menunaikan dua rakaat shalat fajar yang menurut Nabi jauh lebih baik daripada dunia dan seisinya. Serasa kaya tanpa harta berlimpah ruah.

Menjelang pagi di Masjid Namira, Lamongan (Dokumentasi pribadi)
Menjelang pagi di Masjid Namira, Lamongan (Dokumentasi pribadi)

"Masih ada kesempatan lain—insyaallah, untuk ikut qiyamullail di Namira." Begitu gumamku ringan sambil menyeruput segelas kopi sangit khas Namira selepas kajian Subuh. 

Itulah sepenggal kisah pada Ahad pagi yang singkat dan tak terduga. Apakah itu cerita toleransi? Entahlah. Bisa jadi aku serasa melihat budheku sendiri yang dulu berjualan telur dan harus berjalan dari kampung menuju stasiun kecamatan agar bisa menumpang KRD sampai Pasar Turi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun