Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dari Laptop hingga Kamera Mirrorless: Sedekah yang Mengundang Panen Hadiah

18 Maret 2024   16:36 Diperbarui: 18 Maret 2024   16:38 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah indah berkat sedekah, alhamdulillah. (Dokumentasi pribadi) 

Tak lama berselang, saat saya bertolak ke Pemalang dalam kereta api, istri memberitahukan bahwa ada dua paket besar datang lagi. Kurir menghubunginya. Dua hadiah ini juga dari ajang menulis yang sama. Hadiahnya berupa multi rice cooker yang bisa dipakai buat masak nasi, kue, dan bubur. Kebetulan adik butuh penanak nasi seperti ini sehingga dia pun membelinya.

Adapun hadiah berikutnya berupa mixer kami jual melalui lokapasar dan terjual ke Surabaya. Saat itu kami belum butuh perabotan kue karena memang tak berencana jualan. Sekarang malah butuh karena mulai merambah jajanan untuk dijual di kantin sekolah. Tetap disyukuri karena hadiah bisa menyambung hidup kami.

Saya berbisik dalam hati, "Sungguh Kelas Inspirasi ngrejekeni," yaitu bahwa partisipasi dalam KI mengundang rezeki tak terduga.

Headphone dari Astra

Terakhir adalah hadiah dari ajang menulis bergengsi yang digelar setiap tahun oleh Astra. saya ikut perhelatan ini sebanyak tiga kali. Dan baru pada kesempatan inilah masuk dalam deretan pemenang meskipun baru juara favorit.

Hadiahnya berupa headphone canggih yang cocok buat gamers maupun pegiat Zoom meeting. Tentang kemenangan, saya sejujurnya tak menyangka. Pertama, karena jumlah peserta menyentuh angka ribuan sehingga persaingan tentulah sengit. Saya kirimkan beberapa artikel dalam lomba ini.

Suatu pagi, Kamis pada waktu sahur, saya menghampiri istri yang sedang memasak kue untuk dititipkan di sekolah. Kami bersyukur setelah membaca email dari panitia tentang kemenangan saya meskipun tak tahu bakal dapat apa. Syukurlah beberapa hari kemudian daftar pemenang diumumkan dan hadiah saya terima tak lama berselang.

Hadiah indah berkat sedekah, alhamdulillah. (Dokumentasi pribadi) 
Hadiah indah berkat sedekah, alhamdulillah. (Dokumentasi pribadi) 

Jangan-jangan ini gara-gara doa seorang anak gadis yang sehari sebelumnya saya antar ke sekolahnya. Sepulang dari mengantar si bungsu ke sekolah, saya melewati jalanan menuju kompleks yang sisinya berupa tanah kosong dan tambak. Saya heran ada anak sekolah yang berjalan, bukan bersepeda ataupun diantar orangtuanya seperti anak-anak sekolah lainnya.

Saya tawari tumpangan, dia mengiyakan. Saya tanya kenapa tak menggowes, dia jawab enggak bisa naik sepeda. Waktu lewat depan rumahnya d blok depan, sepertinya dia memang tak punya sepeda. Ayahnya ternyata mengontrak rumah seorang teman ASN yang kini ditugaskan di Mojokerto.

Alhamdulillah penuh pkuji syukur. Sedekah apa pun tak pernah sia-sia. Tak perlu menunggu kaya atau berlimpah materi untuk memberikan sedekah. Mendonasikan waktu, tenaga, kecakapan (skill), dan bahkan sesederhana tersenyum pun termasuk sedekah yang akan mendapat ganjaran tanpa kita duga.

Ramadan adalah momentum terbaik untuk membangun kebiasaan sedekah, berupa apa saja! Rasulullah terkenal sebagai pribadi dermawan dan akan semakin dermawan pada bulan Ramadan. Keberkahan tentu yang utama kita harapkan, tetapi adanya imbalan di dunia atas sedekah yang kita berikan rasanya tak berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun