Bisa saja ada teman yang pernah meninggalkan luka di masa silam, misalnya mem-bully atau malah pinjam uang tapi tak pernah mengembalikan. Timbang-timbang dengan matang sebelum membentuk pengalaman baru dalam bukber dengan kawan lama itu.
3 - Where (Di mana)
Unsur ketiga ini, Where, jelas berkaitan dengan tempat atau lokasi berlangsungnya bukber dengan teman lama. Telisik tempat atau venue yang akan menjadi lokasi kongk bareng tersebut.
- “Apakah lokasinya jauh/dekat dari rumah atau tempat kerja kita?”
- “Mudah dijangkau atau harus menempuh jalur rumit yang malah bikin pusing?” (area langganan macet, dll)
- “Apakah tersedia tempat shalat Magrib yang representatif? Atau mungkin dekat dengan masjid umum yang aksesibel?”
4 - When (Kapan)
Unsur keempat ini tak bisa dipandang sebelah mata. Boleh jadi kita cocok dengan sirkel yang akan menghelat buka bersama; kita suka dengan resto dan menu di dalamnya; dan bahkan mengenal restonya dengan sangat baik karena berkali-kali berkunjung ke sana.
Namun, belum tentu waktu akan mewujud menjadi kesempatan yang bisa kita manfaatkan. Telusuri agenda kerja atau jadwal pribadi yang kita miliki. Jangan sampai mengiyakan ajakan bukber dengan teman lama padahal pada waktu bersamaan kita sudah berjanji untuk datang pada bukber keluarga atau dengan calon investor, misalnya.
Pastikan waktu bukber dengan kawan lama tidak akan mengacaukan event penting lain atau skedul yang menuntut komitmen lebih kuat sedari awal.
5 - Why (Mengapa)
Pertanyaan lain yang harus dijawab sebelum memutuskan datang ke bukber dengan kawan lama adalah seputar alasan kehadiran.
- “Seberapa penting kita hadir di sana?” (Sejauh mana kopdar berbentuk bukber itu berpengaruh secara signifikan dalam hidup kita di ranah tertentu)
- “Mengapa acara itu penting atau tidak penting?”
Kalau perlu, buatlah daftar berisi sekian alasan tentang manfaat dan mudarat partisipasi kita dalam bukber tersebut. Seumpama di sana ada mantan yang berpotensi memperkeruh suasana batin kita dan pasangan, ada baiknya dipikir masak-masak tentang plus-minusnya.
How (Bagaimana)
Akhirnya unsur terakhir ini tak boleh terlewatkan sebagai unsur penyempurna penimbang keputusan. Di sini kita berandai atau berimajinasi, atau mungkin memproyeksikan, bagaimana bukber akan berlangsung dengan lingkaran teman lama tersebut.
Banyak hal terjadi di masa lalu, dan tidak semuanya layak diingat atau diawetkan sebagai kenangan. Kita sudah menjadi pribadi baru di era sekarang, jauh berbeda dari belasan atau puluhan tahun di masa silam.
Kita sendirilah yang paham bagaimana keterlibatan dalam bukber ini akan membawa dampak yang kita inginkan atau sebaliknya kita sesali kemudian. Bagaimana pengalaman baru akan terbentuk ditentukan oleh unsur-unsur yang harus kita jawab sebelumnya.