Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Kuliner Lezat Khas Lamongan Bukan Hanya Soto dan Pecel Lele

26 April 2023   23:09 Diperbarui: 26 April 2023   23:11 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Lamongan, kuliner Nusantara yang lezat. (Foto: dok. pri) 

Kuliner Nusantara memang kaya, diwarnai oleh khazanah makanan lokal yang punya cita rasa unik dan melegenda. Kekayaan kuliner Nusantara bukan hanya dari ragam bentuk, nama, dan rasa, tetapi juga aneka bahan yang khas Indonesia dengan bumbu atau rempah yang menggugah selera.

Di antara pesona kuliner Nusantara, Lamongan di Jawa Timur layak dicatat sebagai kota yang punya sajian khas yang sayang jika dilewatkan. Sebut saja soto dan pecel lele yang sudah menjadi idiom kelezatan di lidah orang-orang kota. Maklumlah, diaspora Lamongan memang menyebar di seluruh Indonesia dan menjajakan dua makanan khas ini.

1. Soto

Soto boleh dibilang makanan yang populer di Indonesia. Masakan berkuah dengan rasa gurih segar ini bisa ditemukan di berbagai kota. Masing-masing punya ciri yang membedakan dari soto kota lain. Ada soto Lamongan, soto Bogor, soto Betawi, soto Madura, soto Tegal, dan masih banyak lagi.

Khusus untuk soto Lamongan, rasanya tak perlu saya perpanjang lagi. Karena kelezatannya sudah tak terbantahkan sebagaimana tersaji di berbagai kedai kaki lima yang biasanya juga menawarkan pecel lele. Berbeda dengan soto Betawi atau Tegal, soto Lamongan tidak menggunakan santan, melainkan bumbu kunyit yang membuatnya berwarna kuning bening. 

Rasanya kian khas dengan taburan koya sebelum disantap. Koya dibuat dari kerupuk udang yang dihaluskan bersama bawang putih yang membuat soto Lamongan gurih dan harum.

2. Pecel lele

Pecel lele juga sangat kondang di penjuru Nusantara, setidaknya kota-kota besar Indonesia. Meskipun namanya pecel, tapi menu ini sama sekali tidak berhubungan dengan pecel khas Madiun yang dominan kacang.

Pecel lele menyajikan lele goreng (biasanya ditemani tahu dan tempe) di atas piring atau cobek yang telah dilengkapi dengan sambal tomat yang khas. Lalapan berupa kol, timun, dan kemangi juga dihidangkan sebagai pelengkap.

3. Tahu campur

Tahu campur khas Lamongan, lezat dan nagih (Foto: dok. pri)
Tahu campur khas Lamongan, lezat dan nagih (Foto: dok. pri)

Kuliner khas Lamongan yang juga menggugah selera adalah tahu campur. Sesuai namanya, tahu campur terbuat dari tahu yang diiris lalu dicampur dengan kikil (kulit dan daging kaki) sapi. Masakan berkuah ini punya aroma yang khas karena kaldunya telah dimasak dengan kaki sapi.

Selain irisan tahu goreng, dalam kuliner Nusantara ini ada taoge segar dan irisan daun selada. Untuk mengganjal perut, lontong digunakan sebagai pengganti nasi. Nah, yang membuat istimewa adalah dilumurinya petis di dasar mangkuk atau piring sebelum disiram dengan kuah. 

Para penjual tahu campur di Lamongan biasanya berasal dari daerah Padengan atau Banjarmadu Kecamatan Sukodadi yang lokasinya ke utara dari kampus Unisda (universitas Darul Ulum) menuju WBL (Wisata Bahari Lamongan).  

4. Wingko Babat

Wingko Babat khas Lamongan, kuliner Nusantara yang melegenda. (Foto: dok. pri)
Wingko Babat khas Lamongan, kuliner Nusantara yang melegenda. (Foto: dok. pri)

Tak sedikit yang mengira bahwa wingko babat berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Memang wajar karena di Semarang banyak dijual kudapan berbahan utama kelapa dan tepung ketan ini. 

Padahal sebenarnya wingko berasal dari Lamongan, lebih tepatnya Kecamatan Babat yang menjadi atribut nama kue. Selain di Kecamatan Babat yang berbatasan dengan Tuban, gerai wingko di Lamongan bisa dijumpai di sebelah Stasiun Lamongan yanag ada di Jl. Sudirman.

5. Sego boran 

Dari sekian produk kuliner Lamongan, sego boran boleh jadi yang kurang populer di kalangan penggemar makanan tradisional. Hal ini karena sego boran atau nasi boran hanya dijual di kota Lamongan. Berbeda dengan pecel lele, wingko, soto, dan tahu campur yang banyak ditemui di kota-kota lain.

Disebut sego boran karena nasi yang dijual disimpan di dalam boran, yakni keranjang besar dari anyaman bambu. Hal ini mungkin turut membuat sedapnya masakan sego boran.

Yang khas dari sego boranan adalah kuah merah kecokelatan yang kaya rempah dengan rasa yang menggugah selera: gurih dan pedas. Semua rempah diulek, terutama kencur yang membuat rasanya nikmat. Kuahnya agak kental, konon dicampur dengan tepung beras. 

Di dalam kuah tersebut sudah ada beragam lauk yang bisa dipilih. Ada ikan gabus, bandeng, ayam, tahu, dan tempe. Namun yang paling khas adalah ikan sili asap ikan sili yang kini kian langka sebab memang sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya cukup mahal. Tak heran jika tak semua gerai sego boran menjajakan ikan ini.

Jika sobat Kompasianer kebetulan berada di kota Lamongan, silakan mencicipi kelezatan sego boran yang ada di gerai tak jauh dari Hotel Elresas, yang berderet dengan minimarket Kencana di sekitar alun-alun kota. Ada juga penjual yang bersiaga di Jl. Basuki Rachmat, berseberangan dengan gerai bolu kukus Fortuna. 

Atau ada laternatif lain: Anda bisa mengantre di depan warkop di sebelah Jembatan Made dan di sekitar alun-alun di depa Klinik Muhammadiyah, Jl. Ahmad Dahlan. Namun di sini tak semuanya enak atau recommended.

Apa pun pilihan dan minat Anda, pesona kuliner tradisional yang ada dalam khazanah Nusantara tidak mungki dilupakan atau dipandang sebelah mata. Makanan lain yang juga enak tak kalah banyak, seperti rendang khas Minang misalnya.

Makanan atau produk kuliner Nusantara senantiasa mengakomodasi bahan lokal, seperti rempah dan lauknya. Dari sini kesinambungan alama turut terjaga dan ekonomi lokal juga terpelihara karena sumber daya setempat dimanfaatkan terus-menerus.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun