Para penjual tahu campur di Lamongan biasanya berasal dari daerah Padengan atau Banjarmadu Kecamatan Sukodadi yang lokasinya ke utara dari kampus Unisda (universitas Darul Ulum) menuju WBL (Wisata Bahari Lamongan). Â
4. Wingko Babat
Tak sedikit yang mengira bahwa wingko babat berasal dari Semarang, Jawa Tengah. Memang wajar karena di Semarang banyak dijual kudapan berbahan utama kelapa dan tepung ketan ini.Â
Padahal sebenarnya wingko berasal dari Lamongan, lebih tepatnya Kecamatan Babat yang menjadi atribut nama kue. Selain di Kecamatan Babat yang berbatasan dengan Tuban, gerai wingko di Lamongan bisa dijumpai di sebelah Stasiun Lamongan yanag ada di Jl. Sudirman.
5. Sego boranÂ
Dari sekian produk kuliner Lamongan, sego boran boleh jadi yang kurang populer di kalangan penggemar makanan tradisional. Hal ini karena sego boran atau nasi boran hanya dijual di kota Lamongan. Berbeda dengan pecel lele, wingko, soto, dan tahu campur yang banyak ditemui di kota-kota lain.
Disebut sego boran karena nasi yang dijual disimpan di dalam boran, yakni keranjang besar dari anyaman bambu. Hal ini mungkin turut membuat sedapnya masakan sego boran.
Yang khas dari sego boranan adalah kuah merah kecokelatan yang kaya rempah dengan rasa yang menggugah selera: gurih dan pedas. Semua rempah diulek, terutama kencur yang membuat rasanya nikmat. Kuahnya agak kental, konon dicampur dengan tepung beras.Â
Di dalam kuah tersebut sudah ada beragam lauk yang bisa dipilih. Ada ikan gabus, bandeng, ayam, tahu, dan tempe. Namun yang paling khas adalah ikan sili asap ikan sili yang kini kian langka sebab memang sulit didapatkan. Kalaupun ada, harganya cukup mahal. Tak heran jika tak semua gerai sego boran menjajakan ikan ini.
Jika sobat Kompasianer kebetulan berada di kota Lamongan, silakan mencicipi kelezatan sego boran yang ada di gerai tak jauh dari Hotel Elresas, yang berderet dengan minimarket Kencana di sekitar alun-alun kota. Ada juga penjual yang bersiaga di Jl. Basuki Rachmat, berseberangan dengan gerai bolu kukus Fortuna.Â
Atau ada laternatif lain: Anda bisa mengantre di depan warkop di sebelah Jembatan Made dan di sekitar alun-alun di depa Klinik Muhammadiyah, Jl. Ahmad Dahlan. Namun di sini tak semuanya enak atau recommended.
Apa pun pilihan dan minat Anda, pesona kuliner tradisional yang ada dalam khazanah Nusantara tidak mungki dilupakan atau dipandang sebelah mata. Makanan lain yang juga enak tak kalah banyak, seperti rendang khas Minang misalnya.