Saya ingin menutup tulisan ini dengan sebuah parabel yang sangat terkenal dan sudah sering disampaikan. Yakni kisah beberapa orang buta yang diminta mendeskripsikan wujud seekor gajah. Saat memegang belalai, lelaki A menyatakan bahwa gajah itu kecil dan panjang seperti pipa. Lain lagi dengan lelaki B yang berpendapat bahwa gajah itu lebar dan luas seperti permadani setelah ia memegang telinganya. Lelaki C mengklaim bahwa gajah itu kuat seperti tiang setelah ia meraba kaki gajah.
Kesimpulannya, sebagaimana disebutkan dalam buku yang saya baca tersebut, kita begitu mudah mendapatkan hal-hal baru asalkan kita mau mengubah perspektif terhadap suatu. Ada banyak peluang yang bisa kita manfaatkan asalkan kita mau menggeser tempat kita berdiri atau cara kita berpikir. Pun terhadap pandemi saat ini, kita bebas menfasirkannya sebagai petaka yang menghancurkan ataukah peluang yang justru membebaskan dan memperkaya wawasan.
Namun satu hal yang tak perlu Anda ragukan, tak pula perlu repot sobat Kompasiner tafsirkan, bahwa saya senang betul berhasil merampungkan tantangan menulis Samber THR Kompasiana selama 30 hari penuh dengan kegembiraan yang tidak butuh interpretasi. Izinkan saya memohon maaf pada lebaran Idufitri sebagai ikhtiar menjaga silaturahmi selama pandemi. Kita harus optimistis bahwa hal-hal baik akan terus terjadi selama kita berpikiran baik dan tetap mengupayakan dengan cara-cara yang baik pula. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H