Yang pertama di dalam Cendekiawan, untuk membuat sub-sektor ini lebih maju mereka harus merancang kurikulum dan metode belajar yang efektif sehingga membentuk pemikiran kreatifitas dan media literasi.Â
Selain itu, di dalam akademis juga mereka harus mampu menciptakan kritikus-kritikus film yang berkualitas melalui akademisi film. Yang kedua, pemerintah harus mengoptimalkan pasar domestik atau lokal dengan cara penambahan bioskop, penegakan HAKI yang jelas, serta peng-apresiasi-an kepada pembuat film. Selain itu mereka juga harus membuat Lembaga pengarsipan film, agar film-film anak bangsa dapat terorganisir dengan baik. Lalu, yang ketiga di dalam bisnis. Mereka seharusnya membangun production house sebagai wadah dari potensi-potensi individu kreatif di sub-sektor ini.
Lalu, jika digabungkan ketiganya dalam system triple helix ini. Mempunyai beberapa output aksi yang harus dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengupayakan film festival yang berkesinambungan dan berwibawa.
Di Universitas Jember sendiri film festival ini sudah berlangsung sejak 2016. Dan mulai bergerak secara nasional sejak 2021. Film festival ini dikenal sebagai UNEFF atau UNEJ Film Festival.Â
Program ini mengundang seluruh sineas atau pembuat film untuk mendaftarkan karyanya yang nantinya akan di kurasi hingga mendapatkan satu film sebagai pilihan dalam kategori masing-masing. Pangsa utama dari festival ini sudah jelas ialah komunitas film, namun tidak menutup kemungkinan remaja muda juga dapat menikmati festival ini. Â
Dimana program ini diselenggarakan untuk mendukung industri kreatif. UNEFF digagas pada 2016 awalnya hanya sebagai wadah dari para sineas untuk menyalurkan film-film hasil kreatifitasnya. Namun, karena respon yang begitu baik. Film festival ini berkembang menjadi film festival nasional pada tahun 2021 dan mengambil peran untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif.
Melalui festival ini para individu-individu kreatif bisa menemukan wadah untuk saling bertukar ide, bahkan untuk membangun relasi. Selain itu UNEFF juga dapat digunakan untuk tempat terciptanya produk ataupun jasa yang sangat bermanfaat untuk industri kreatif.
Dalam rangkaian acaranya, UNEFF mengundang beberapa UMKM untuk mendirikan booth jualan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal agar jangkauannya menjadi luas secara nasional. Selain itu, festival film ini juga memperkenalkan beberapa ciri khas lokal Jember. Seperti kopi dan bhako. UNEJ Film Festival dapat memaksimalkan pendapatan dan memperkenalkan Jember secara nasional. Hal ini membantu pengembangan terbentuknya ruang-ruang kreatif yang mengarah kepada kota kreatif dan berbasis pada penciptaan keseimbangan pada komunitas serta penyaluran kreatifitas yang merata.
Dengan ini dapat dibuktikan bahwa UNEJ Film Festival juga memiliki peran yang amat sangat penting dalam perkembangan ekonomi kreatif sub-sektor film, video dan fotografi di Jember. Dengan memanfaatkan faktor produksi yang ada, dan menggunakan konsep sistem triple helix UNEFF bergerak lebih maju menjadi film festival yang lebih terintergrasi dan sebagai wadah kreatifitas yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H