Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.

11 Agustus 2024   09:25 Diperbarui: 11 Agustus 2024   10:13 5271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam penerapan pengambilan keputusan, seorang peminpin tentunya dihadapkan pada dua atau lebih pilihan berupa bujukan moral (benar-salah) maupun dilema etika (benar-benar).  Dalam posisi demikian, maka seorang pemimpin harus menggunakan  pendekatan normatif maupun deskriptif. Pendekatan normatif merupakan pendekatan yang dijiwai oleh motivasi dan tujuan keagamaan, sedangkan pendekatan deskriptif muncul sebagai jawaban terhadap motivasi keingintahuan intelektual atau akademis. 

Kedua pendekatan ini menjadi bahan pertimbangan dalam penerapan pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Apabila nilai-nilai yang dipegang oleh seorang pemimpin tidak sesuai dengan nilai-nilai normatif atau deskriptif,maka dipastikan akan menghasilkan keputusan yang memuaskan. Termasuk di dalamnya adalah kebajikan universal yang diantaranya yang termasuk profil pelajar pancasila.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching adalah proses kolaboratif di mana seorang coach membantu individu atau tim untuk mencapai potensi penuh mereka. Salah satu aspek penting dalam coaching adalah pengambilan keputusan. Coaching memiliki peran yang sangat penting dalam membantu seorang pemimpin untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 

Dengan coaching, Coach membantu individu untuk mengklarifikasi tujuan mereka dengan lebih jelas. Dengan tujuan yang jelas, maka pengambilan keputusan akan lebih terarah dan efektif.  Selain itu coaching membantu individu dalam mengembangkan perspektif, meningkatkan kepercayaan diri, mengidentifikasi hambatan, fokus pada solusi dan tanggung jawab atas keputusan mereka.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola aspek sosial emosionalnya memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap proses pengambilan keputusan, terutama ketika dihadapkan pada dilema etika. Dilema etika seringkali muncul dalam konteks pendidikan, di mana guru harus membuat pilihan sulit yang melibatkan nilai-nilai moral dan etika. 

Beberapa cara kemampuan sosial emosional guru mempengauhipengambilan keputusan adalah empati, regulasi emosi, keterampilan komunikasi, kesadaran diri dan pengambilan sudut pandang. Dalam konteks dilema etika, kemampuan sosial emosional guru sangat penting karena membantu mengidentifikasi dilema, mempertimbangkan semua opsi sehingga dapat membuat keputusan yang etis.

Kesimpulannya, kemampuan sosial emosional guru memainkan peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, terutama ketika dihadapkan pada dilema etika. Dengan mengembangkan keterampilan sosial emosional, guru dapat menjadi pengambil keputusan yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih etis. 

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun