Hari Minggu kemarin, anak-anak saya sudah menagih janji untuk membawa mereka ke Puncak Resort yang letaknya di sekitar Sukanagalih kecamatan Pacet Cianjur. Puncak Resort merupakan salah satu komplek villa yang marak ada di kawasan Cipanas Puncak. Di sekitar Puncak Resort ada beberapa komplek villa yang terkenal seperti Kota Bunga yang di dalamnya juga terdapat wahana wisata.
Pilihan anak-anak ke Puncak Resort karena di tempat ini banyak arena bermain anak yang menyenangkan. Selain itu biaya masuk ke puncak resort gratis dan tempat bermain anak tidak terlalu jauh dari gerbang.Â
Pernah satu kali ke Puncak Resort bersama dua anak perempuan saya, dan mereka asik dengan fasilitas bermain yang ada di sana. Mereka juga mencoba beberapa fasilitas permainan yang harus bayar, yaitu naik perahu yang berjalan dengan arus air. Mereka mendayung hanya untuk pelengkap saja, karena perahu berjalan dengan arus air.
Tidak jauh dari taman bermain anak, ada juga kolam renang yang sangat di sukai anak. Hanya saja anak-anak tidak membawa baju ganti, jadi anak-anak tidak mau untuk ke kolam renang.Â
Kalaupun mau, mereka harus siap-siap dengan baju ganti. Anak-anak main sebentar dan  karena mereka belum mengisi perut mereka, mereka pun jajan di warung sekitar temat bermain. Harga jajanan di warung sekitar memang agak mahalan sedikit dibanding di tempat biasa. Tapi saya mengerti memang di tempat wisata, harga jajanan biasanya lebih mahal.
Saya sebetulnya tertarik dengan taman kelinci, saya pernah mendengar bahwa di puncak resort ini ada Taman Kelinci dan juga Taman Stroberi. Tapi saya tidak menemukan tempat tersebut berada di sekitar tempat bermain anak.Â
Makanya ketika saya dan ketiga anak saya datang ke arena bermain, saya mengajak ketiganya berjalan-jalan berkeliling dulu ke sekeliling arena bermain. Yang saya temukan adalah lapangan rumput yang luas yang dipakai bermain sepak bola. Tapi dimana tempat Taman kelinci dan Taman Stroberi nya ?
Setelah bertanya ke penjaga warung, ternyata Taman Kelinci berada di sebelah kiri dari gerbang. Karena agak jauh, maka saya membawa ketiga anak dengan motor. Dan ternyata ada gerbang bertuliskan Taman Kelinci serta bangunan seperti cafe di dalamnya. Kondisinya memang masih sepi, maka motor kami adalah motor yang kedua di depan taman kelinci tersebut.Â
Ketika kami memasuki Taman kelinci melewati gerbang, kami melewati jalur yang banyak dikelilingi pagar kawat, dan kami pun membeli tiket. Ternyata selain taman kelinci, gerbang tersebut juga untuk masuk ke Taman strawbery. Untuk masuk ke Taman Kelinci biayanya Rp. 10.000., per orang dengan bonusnya seikat makanan kelinci.Â
Sedangkan tiket masuk ke Taman Stroberi perorangnya adalah Rp. 15.000., dengan bonus boleh memetik dan makan stroberi di tempat sepuasnya. Apabila ingin masuk taman kelinci dan kebun stroberi maka tiketnya adalah Rp. 20.000., per orang.
Saya memutuskan untuk ke Taman Kelinci, karena hari masih pagi, dan belum tertarik untuk makan buah stroberi. Saya beserta ketiga anak saya memegang makanan kelinci masing-masing. Memasuki Taman kelinci melewati beberapa pintu, mungkin untuk menjaga kelinci tidak keluar taman. Ketika kami masuk taman, kelinci yang jumlahnya banyak sekali mengerubungi kami untuk mendapatkan pakan.
 Anak-anak saya sampai berteriak dan kaget dengan suasana banyaknya kelinci yang berusaha mendapatkan makanan kelinci. Bahkan ketika kami tidak sadar dengan posisi pakan yang kami pegang menjuntai ke bawah, kelinci itu sibuk memakannya. Dan seikat pakan kelinci itupun cepat habis.Â
Ketika pakan kelinci kami habis, anak-anak sibuk menggendong kelinci yang ukurannya tidak terlalu berat. Memang kakinya kotor, sehingga anak-anak menggendong kelinci dengan menjaga diri agar  tidak mengotori baju mereka.
Walau pakan kelinci kami habis, kami asik melihat pengunjung lainnya menghabiskan pakan kelinci mereka. Selain itu, dibelakang taman kelinci ada beberapa ekor angsa, dan juga kandang domba. Dan selanjutnya kami menonton domba-domba yang dikeluarkan oleh pegawai taman, yang tentu saja terpisah dengan taman kelinci. Beberapa pengunjung juga tertarik memberi pakan kelinci untuk domba-domba yang baru saja dikeluarkan.
Taman kelinci ini selalu terjaga kebersihannya. Sewaktu kami masuk, beberapa pegawai masih membersihkan taman. Di dalam taman juga tersedia bangku-bangku dari tembok dan juga besi. Ada rumah besar dari tembok untuk kelinci dengan pintunya yang terbuka, juga tempat berlindung kelinci ketika mereka ingin bersembunyi yang terbuat dari tembok.Â
Anak-anak saya yang terbiasa mengurus kucing pun mencoba menggendong kelinci-kelinci ini seperti mereka menggendong kucing. Â Tapi mereka saya sarankan memilih kelinci-kelinci yang bersih dan tidak berpenyakitan. Ada satu kelinci yang kelihatan agak berpenyakitan, terlihat dari mukanya yang rusak dan ada beberapa yang kakinya begitu kotor.
Setelah puas bermain-main dengan kelinci, kami keluar dan mencuci tangan di westafel. Dan kembali keluar melewati pintu-pintu yang berfungsi untuk mencegah kelinci kabur. Ada juga pengunjung yang tidak keluar, tapi makan di cafe yang letaknya di dalam taman kelinci. Tersedia berbagai makanan bagi pengunjung yang lapar setelah bermain-main dengan kelinci. Â
Sesampainya di luar, ada seorang anak kecil yang menawarkan kuda untuk disewakan yang harganya Rp. 30.000., dengan dia sendiri yang menuntunnya. Kebetulan salah seorang anak ada yang mau naik kuda, dan akhirnya dua anak saya naik kuda berkeliling puncak resort. Setelah itu kami pulang ke rumah dengan kenangan indah anak-anak kami bermain di puncak resort. Salah seorang anak kami bertanya,"Pak kapan khaira (anak bungsu) diajak ke taman kelinci ?".
Â
Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H