Pembeli bisa memilih kombinasi bubur sesuai dengan keinginan.  Sambil menikmati bubur ayam, juga bisa melihat-lihat mobil dan orang  yang lalu lalang. Meja makannya menempati bagian dalam dan luar kios terbuka, sehingga pemandangan lebih luas dan tidak pengap.Â
Buburnya yang tidak terlalu encer dan porsinya sedang  untuk memanjakan lidah. Isteri saya sering memilih tempat ini apabila ingin makan bubur, walaupun ada tempat jualan bubur lainnya yang lebih dekat dan murah. Harganya tidak terlalu murah juga tidak terlalu mahal. Mungkin suasananya yang nyaman yang memungkinkan pelanggan menikmati bubur sambil mengobrol dan memandang ke jalan raya.Â
Selain bubur ayam, penjual bubur ayam tersebut juga menjual nasi uduk dan kupat tahu. Tapi orang lebih banyak tertarik untuk membeli bubur ayam.Â
Bubur ayam punya posisi tertentu dalam selera masyarakat tentunya. Ada beberapa cara menikmati bubur ayam,yaitu bubur ayam diaduk dan bubur ayam tidak diaduk. Perbedaan ini sempat memanas dalam dunia media sosial, namun perdebatan ini membuat tertawa, semua punya argumen masing-masing.
Profesi tukang bubur ternyata memberikan berkah tertentu. Penghasilan tukang bubur bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari bila penjualannya sudah stabil.Â
Apabila tukang bubur ini sudah dikenal dan memberikan pelayanan yang memuaskan, maka akan selalu dibutuhkan. Bahkan di waktu bulan puasa, anak-anak yang masih batita sering membutuhkan bubur ayam diwaktu siang hari. Â Dan ini membantu orang tua yang masih punya anak kecil.
Mungkin kita pernah mengenal sinetron "Tukang bubur naik haji" yang menunjukkan bahwa berjualan bubur bisa memberikan penghasilan yang mencukupi termasuk bisa untuk naik haji.Â
Seperti tetangga saya sebelumnya yang bisa hidup dari berjualan bubur, baik dengan gerobak yang ia dorong maupun berjualan dari rumahnya. Beliau bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai SMA, menikahkan anak-anaknya dan menurunkan profesinya kepada anak-anaknya.Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H