Dan bahkan anak tersebut melakukannya juga kepada tetangga dan temannya. Mungkin karena dalam media sosial anak tersebut merasa anonim.Â
Demikian juga ada anak SD yang terbiasa menyingkap rok anak perempuan dan melakukan itu dengan alasan candaan. Kebiasaan anak demikian tentunya harus diperhatikan oleh guru untuk diberikan bimbingan dan arahan.Â
Peranan orang tua untuk memperhatikan dan mendidik anak tidak terpengaruh pornografi. Mulai dari memperhatikan apa yang mereka tonton, apa yang mereka ucapkan dan apa yang mereka lakukan.
Memberikan candaan yang mengecek sejauh mana mereka terpengaruh pornografi, dan mengobrol untuk mengetahui sejauh mana minatnya terhadap lawan jenis.Â
Mencegah tentunya lebih baik dari pada mengobati. Membiasakan kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari harus ditanamkan sejak dini. Kita memang tidak akan bisa mengawasi anak dengan sempurna, banyak hal yang mengajarkan pornografi pada anak  tanpa orang tua tahu.
Seperti pernah terjadi seorang anak SMP yang tidak sengaja mengirimkan konten porno ke WA grup belajarnya, dan ternyata anak tersebut memperoleh konten tersebut dari grup di luar. Atau ada juga anak yang tidak sengaja mengirimkan konten porno ke grup belajar karena anak tersebut menggunakan hape kakaknya yang menyimpan konten tersebut.Â
Pemeriksaan hp anak oleh guru atau orang tua setidaknya dapat membatasi anak untuk mengkonsumsi konten porno.Â
Minimal anak akan hati-hati untuk menyimpan konten porno dan membuangnya apabila ada. Karena tahu hpnya akan diperiksa oleh guru atau orang tuanya.Â
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI