Mohon tunggu...
isnaauliafithrotunnajwa
isnaauliafithrotunnajwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kesetaraan Gender Mempengaruhi Kepempinan di Tempat Kerja

23 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Serikar SINDIKASI.id

    Perempuan memiliki kemampuan yang sama untuk berada di posisi puncak dalam karier. Faktanya, dalam berbagai organisasi atau perusahaan saat ini. Kepemimpinan yang keras dan kaku tidak lagi sesuai untuk para karyawan. Gaya kepemimpinan perempuan yang komprehensif serta nilai positif lainnya membuat perempuan cocok untuk menduduki posisi sebagai pemimpin (Mauliyah & Sinambela, 2019)

   Saat ini, sudah semakin banyak perempuan yang bekerja di bidang pekerjaan laki-laki. Mereka tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga mampu menjadi pemimpin. Perempuan juga bisa menunjukan dirinya sebagai makhluk yang luar biasa, kuat dan berani. Secara esensial dalam manajemen dan kepemimpinan perempuan tidak jauh jauh berbeda dengan laki-laki (Fitriani, 2015)

   Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi, serta kemampuan manajemen yang baik. Dapat memberikan efek yang baik dan kemajuan yang tidak kalah dengan kepemimpinan laki-laki. Perempuan juga, mampu untuk menyuarakan, serta berpartisipasi terhadap pembangunan yang mengarahkan kesejahteraan karyawan dan juga perusahaan menjadi lebih baik (Mauliyah & Sinambela, 2019)

   Pada saat ini, banyak perempuan yang telah mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki. Perempuan juga telah dapat mengikuti cara kerja laki-laki, dengan menggunakan indikator kepemimpinan yang baik. Kesempatan perempuan untuk menjadi pemimpin, dapat menjadi bukti bahwa perempuan juga memiliki kemampuan dalam memimpin. Peran kepemimpinan dalam dalam pengambilan keputusan, dapat terlaksana dengan baik, saat kinerja pemimpin tersebut mampu menjadi penampung pengaduan bawahan (Mauliyah & Sinambela, 2019)

  Sudah banyak perempuan yang menjadi sebagai pemimpin. Di indonesia sendiri sudah pernah menjadikan perempuan sebagai presiden, yaitu Megawati Soekarno Puteri. Selain itu ada juga Ratu Atut sebagai gubernur banten, Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya dan Bupati Minahasa Selatan. Begitu pula perusahaan- perusahaan besar yang sudah banyak di mulai oleh pendiri bergender perempuan (Sahban et al., 2016)

  Oleh karena itu, dengan adanya contoh wanita yang berhasil di atas. Menjadi bukti bahwa perempuan dapat menjadi seorang pemimpin. Dengan demikian peranan perempuan dalam kepemimpinan bukan lagi suatu hal aneh. Peran kepemimpinan perempuan dapat membawa dampak positif yaitu, permasalahan kesetaraan gender di tandai dengan tidak adanya pebedaan antara perempuan dan laki-laki (Sahban et al., 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun