Pada akhirnya, kewarasanku terhanyut oleh kerumunan hoaks. Atau oleh angin ribut yang dibangun di media sosial. Aku mulai menyadari kalau cara tersebut enggak ada manfaaatnya.
Fenomena Ikoy-ikoyan di Media Sosial
Hingga suatu hari, aku menemukan sebuah akun public figure yang menyebarkan kebaikan. Ia menyebut gerakan tersebut sebagai ikoy-ikoyan. Awalnya, sang empunya akun membuat sebuah permainan yaitu memilih secara acak DM dari follower Instagramnya, untuk diberi hadiah baik berupa uang atau makanan. Mirip giveaway sih, tapi lebih masif.
Ikoy-ikoyan semakin diminati ketika ada sponsor yang memberi ratusan juta rupiah, atau barang mewah untuk dibagi-bagikan. Uniknya, ikoy-ikoyan ini menjadi tren baru. Banyak public figure yang berbondong-bondong ikut mengadakan ikoy-ikoyan.
Tentunya, aku menyambut baik fenomena ikoy-ikoyan. Terlepas dari pro kontra yang terjadi, aku yakin bahwa tujuan dari ikoy-ikoyan adalah untuk berbagi. Dengan berbagi kepada orang yang membutuhkan, kebaikan akan terus menyebar.
Bahkan ada estafet kebaikan. Misalnya. ada salah satu pemenang ikoy-ikoyan yang membagikan hadiah uangnya ke beberapa orang lagi (follower dari Instagram pemenang tersebut). Jadi, kebaikan tersebut enggak berhenti begitu saja.
Hadiah dari ikoy-ikoyan rata-rata digunakan untuk diputar kembali sebagai modal meningkatkan perekonomian yang hancur sejak pandemi. Ada seorang istri yang mendapatkan hadiah motor untuk digunakan oleh suami, ibu, dan ayahnya mencari rezeki. Yup, awalnya satu motor butut dipakai oleh tiga orang.
Hadiah lainnya yang berupa uang digunakan untuk modal toko kelontong, warung, dan jualan online yang terdampak oleh pandemi. Wah, kalau aku tulis semuanya bakal banyak banget. Alhamdulillah.
Gerakan Lebih Baik Sebar Yang Baik
Oh ya, berbagi kebaikan enggak harus jadi orang kaya dulu lho. Aku dan kamu sebagai orang biasa juga bisa menyebarkan kebaikan. Baik dengan cara membantu orang lain dengan tenaga yang dimiliki. Atau sekadar mengunggah hal-hal baik di media sosial.
Ngomongin soal menyebarkan kebaikan, ada satu gerakan lagi yang enggak kalah menarik. Nama gerakannya #LebihBaikSebarYangBaik. Untuk mengikuti gerakan sosial ini, kamu cukup menyebarkan cerita yang memberi semangat dan menginspirasi.
Konten yang diunggah bisa berupa teks (dalam bentuk blog atau microblog), foto dengan caption, video, audio, dan video audio. Banyak, kan, pilihannya? Yang bikin senang, satu akun boleh mengunggah lebih dari satu karya dengan cerita yang berbeda.
Misalnya saja, aku mengunggah dua cerita, satu di blog, dan satu berupa video. Maka karya yang masuk akan terhitung sebagai dua akun.