Mohon tunggu...
ismu chandra Kurniawati
ismu chandra Kurniawati Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Sehari-hari berpraktik sebagai Psikolog Associate di Unit Konsultasi Psikologi, UGM dan Biro Psikologi Intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dapatkah Kita Mengendalikan Emosi?

9 Februari 2021   14:15 Diperbarui: 9 Februari 2021   14:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebaliknya, ketika kita mengijinkan emosi negatif hadir sebagai hal yang wajar dalam pengalaman keseharian, emosi itu justru akan mendukung kesehatan psikologis dan fisik kita.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kita tidak dapat selalu mengendalikan emosi, melainkan kita memiliki pilihan untuk  dapat mengendalikan respon kita terhadap setiap emosi yang muncul. Meskipun bukanlah hal yang mudah untuk menerima emosi-emosi negatif, kita perlu terus mengingatkan diri bahwa memilih untuk menerima variasi pengalaman emosi dalam keseharian adalah pilihan yang sehat. 

Kita memang perlu berlatih perlahan-lahan untuk menerima keberadaan emosi-emosi negatif ini sebagai petunjuk yang akan membantu kita mengenali nilai-nilai dan kebutuhan yang memang penting bagi diri kita sendiri.

Dengan demikian kita tidak lagi melihat kebahagiaan hanya sebagai ketiadaan emosi negatif. Emosi negatif seperti kecewa, marah, takut, sedih, frustasi atau emosi apapun tidak menjadikan diri kita lemah ataupun buruk. Emosi-emosi itulah yang justru menjadikan kita manusia.

Sometimes it’s best to let yourself feel okay about feeling bad. You’ll be happier if you let yourself feel bad. – Cody Delistraty.

Referensi:

Delistraty C, 2017. You’ll be happier if you let yourself feel bad. SCIENCE OF US. https://www.thecut.com/2017/08/youll-be-happier-if-you-let-yourself-feel-bad.html

Ford B.Q., Lam P., John O.P., Mauss I.B., 2018. The Psychological Health Benefits of Accepting Negative Emotions and Thoughts: Laboratory, Diary, and Longitudinal Evidence. J Pers Soc Psychol. 2018 December ; 115(6): 1075–1092. doi:10.1037/pspp0000157.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun