Mohon tunggu...
Ismiyati Ismiyati
Ismiyati Ismiyati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran

Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ismiyati Tugas Filsafat 7 (Filsafat Penelitian dan Evaluasi Pendidikan)

22 Januari 2021   10:38 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:42 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Tahapan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan konservasi (Dokpri)

A.    JUDUL : TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASINYAPADA PEMBELAJARAN PRAKTIK KEARSIPAN SECARA ONLINE DI MASA COVID 19 

B.     PENDAHULUAN 

Aktivitas belajar dikaitkan dengan fungsi otak manusia dapat dikemukakan bahwa setiap organisme hidup merupakan suatu organisasi biologik yang dalam wujud struktural terjadi secara genetik, namum dalam perkembangannya cara berfungsinya ditentukan oleh interaksi dalam lingkungannya. Salah satu cara berfungsinya biologik itu adalah iteligensi yang bersumber dari otak manusia. Cerebral cortex otak terbagi menjadi dua belahan otak yang disambung oleh serabut yang disebut corpus-callosum. Tugas, fungsi dan ciri setiap belahan otak adalah khusus dan berespon secara berbeda terhadap berbagai jenis pengalaman belajar. Keterlibatan otak sebelah kanan lebih tertuju kepada variabel keseluruhan, holistik, imaginatif. Sedangkan belahan otak sebelah kiri lebih berfungsi untuk mengembangkan berfikir rasional, linier dan teratur. Emosi terletak dalam ke dua belahan otak dan memberi warna tertentu terhadap kejadian belajar yang dialami oleh seseorang. Bila keseimbangan berfungsinya kondisi otak terjaga, dengan melibatkan emosi, maka terjadilah belajar kreatif (Mukminan, 1998: 4).

Belajar yang dialami seseorang (siswa)  tersebut diantaranya melalui lingkungan sekolah atau perguruan tinggi dalam pendidikan formal. Siswa yang kreatif ditimbulkan adanya aktivitas dari siswa atau peserta didik dalam pembelajaran. Kreativitas dalam pembelajaran adalah  memberdayakan seluruh aspek yang dimiliki  peserta didik (kognitif, afektif dan psikomotorik) secara aktif dalam pembelajaran. Sesuai Undang-undang Sisdiknas No. 20/2003 Bab I pasal 1 (1) bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pemberakatan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya sendiri”. (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem pendidikan Nasional). Inilah secara teoritis disebut pembelajaran berpusat peserta didik (mahasiswa) yang diadobsi ke dalam sistem pendidikan nasional. Pembelajaran menunjuk peranan mahasiswa aktif (Dananjaya, 2013: 25). Salah satunya adalah pembelajaran pada pendidikan di tingkat perguruan tinggi, contohnya pada pembelajaran praktik kearsipan pada program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

C.    TEORI PEMBELAJARAN 

Teori pembelajaran praktik kearsipan adalah teori koneksonisme (Thorndike). Mukminan (1998:8-10) pada awal pertengahan abad ke-20, aliran koneksonisme Thorndike mendominasi teori belajar di Amerika Serikat. Menurut Thorndike bahwa yang menjadi dasar belajar adalah asosiasi antara kesan panca indera (sense of impression) dengan dorongan untuk bertindak (impuls to action). Asosiasi yang demikian disebut Bond atau Connection. Itulah sebabnya teori Thorndike dikenal dengan psikologi bond atau koneksionisme, atau disebut juga psikologi belajar stimulus respons (S-R). Ciri khas dari model belajar ini adalah dikenal dengan trial and error atau learning by selecting and connecting. Dalam situasi seperti ini, pembelajar dihadapkan pada situasi yang mengandung masalah (problem) untuk dipecahkan guna mencapai tujuan belajar. Pembelajar akan memilih respons yang tepat di antara berbagai macam respons yang mungkin dapat dilakukan. Dengan trial and error, waktu yang digunakan untuk memecahkan masalah makin singkat.

Menurut Thorndike, belajar berlangsung menurut 3 hukum belajar:

1.      Hukum kesiapan (the law of readiness)

Hukum ini merupakan prinsip yang menggambarkan keadaan pembelajar cenderung mendapat kepuasaan atau ketidakpuasan. Apabila kecenderungan bertindak itu timbul karena penyesuaian diri atau hubungan dengan sekitar, maka memenuhi  kecenderungan itu di dalam tindakan akan memberikan kepuasan.

2.      Hukum latihan (the law of exercise)

Hukum ini mengandung 2 (dua) hal:

a.       Law of use: hubungan akan menjadi bertambah kuat kalau ada latihan.

b.      Law of disuse: hubungan akan melemah atau terlupa kalau latihan dihentikan.

Hamdani (2011:273) metode latihan (drill) merupakan metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi daripada hal-hal yang telah dipelajari.

3.      Hukum pengaruh (the law of effect)

Makin kuat atau makin lemahnya hubungan sebagai akibat dari hasil respon yang dilakukan.

D.    SISTEM PEMBELAJARAN

Rohman, Muhammad (2013:8), komponen-komponen sistem pembelajaran ada 5 yaitu tujuan, isi/materi pelajaran (mata kuliah), strategi/metode, alat dan sumber, dan evaluasi. Adapun deskripsi dan implementasinya dalam pembelajaran mata kuliah praktik kearsipan adalah sebagai berikut:

1.      Tujuan

Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa ke mana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa. Semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan standar isi, kurikulum yang berlaku untuk setiap satuan pendidikan adalah kurikulum berbasis kompetensi. Selaras dengan visi untuk menjadi Universitas Konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, sejahtera, Unnes mengembangkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Unnes 2012 Berbasis Kompetensi  dan Konservasi (Tim Pengembang Kurikulum Unnes, 2013). Selanjutnya pada Diagram alur dari body of knowledge Prodi S-1pendidikan administrasi perkantoran FE UNNES secara garis besar ditunjukkan  pada gambar dibawah ini:

Gambar  Peta  keterkaitan keilmuan dan keahlian

 Prodi S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran dengan bidang lainnya

Mata kuliah praktik kearsipan merupakan salah satu mata kuliah kompetensi pada program studi Administrasi Perkantoran.

1.      Isi/materi pelajaran

Isi/materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran, artinya sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Hal ini dapat dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran (student centered learning).

Adapun deskripsi mata kuliah praktik kearsipan adalah penguasaan meliputi keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk mengelola dan menjaga sistem kearsipan untuk menjamin integritas sesuai dengan kebutuhan organisasi termasuk implementasi sistem dalam memenuhi kebutuhan dan dipakai secara benar. Wujud praktiknya berupa meregistrasi/memberkas dokumen hingga menjadi arsip, mulai dari pencatatan hingga penyimpanan. Praktik kearsipan meliputi system penyimpanan nomor, abjad, subjek, wilayah, dan tanggal yang dilakukan secara manual dan otomatis melalui pengelolaan arsip secara elektronik (Kurikulum  Unnes 2019 Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran).

2.      Strategi/metode

Strategi pembelajaran adalah bagian penting dan tidak terpisahkan dari kurikulum. Tanpa strategi pembelajaran yang tepat dan baik, kurikulum tidak akan dapat diimplementasikan dengan tepat unutk menunjang tujuan pembelajaran dan pendidikan yang sudah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi dan konservasi, mahasiswa tidak hanya belajar bidang ilmu yang ditekuninya, melainkan juga hard skill dan soft skill termasuk di dalamnya adalah pembentukan karakter-karakter konservasi berlandaskan 12 (dua belas) prinsip-prinsip pembelajaran (keteladanan, kesetaraan, interaktif, inspiratif, partisipatif, integratif, komprehensif, implementatif, kontekstual, mendidik, memotivasi, dan learning by doing). Beikut tahapan proses pembelajaran berbasis kompentensi dan konservasi (Tim Pengembang Kurikulum Unnes, 2013 : 32-33).

Gambar Tahapan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan konservasi (Dokpri)
Gambar Tahapan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan konservasi (Dokpri)

Pembelajaran di Unnes diarahkan berpusat pada mahasiswa atau student centered learning (SCL) dengan fokus pada tercapainya kompetensi yang diharapkan. Metode pembelajaran praktik kearsipan menggunakan metode simulation.

1.      Alat dan sumber

Kemajuan teknologi memungkinkan mahasiswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan teknologi. Perkuliahan praktik kearsipan dilaksanakan sesuai dengan rancangan dengan bantuan alat, bahan, media di dalam kelas dan laboratorium. Perkuliahan pada semester genap 2019/2020 pada masa pandemi covid 19. Sehingga perkuliahan praktik kearsipan menggunakan laboratorium adalah di rumah masing-masing. Media pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan dokumen-dokumen keluarga sebagai bahan praktik untuk mengimplentasikan penyimpanan arsip dengan berbagai sistem.

2.      Evaluasi

Evaluasi dan monitoring perkuliahan dilakukan sejak  penyiapan perangkat perkuliahan, pelaksanaan perkuliahan, ujian hingga input nilai dan yudisium. Evaluasi dan monitoring dilakukan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM), Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, dan Pimpinan Jurusan/Prodi.

Evaluasi pada pembelajaran praktik kearsipan adalah melalui dokumen foto atau video saat mahasiswa mempraktikan kearsipan dan menyusun laporan kegiatan. Penilaian pada mata kuliah adalah dengan penilaian unjuk kerja (performance assessment).

E.  KESIMPULAN

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu menfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan mahasiswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas dosen akan membuat mahasiswa lebih mudah mencapai target belajar (Daryanto, 2013: 204).

F.   DAFTAR PUSTAKA

Dananjaya, Utomo. 2010. Media pembelajaran aktif (Edisi ke III). Bandung: Nuansa Cendekia.
Daryanto. 2013. Menyusun modul bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Mukminan. 1998. Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Profesi Guru.
Kurikulum Unnes. 2019. Kurikulum program studi pendidikan administrasi perkantoran.
Rohman, Muhammad & Amri, Sofan. 2013. Strategi & desain pengembangan sistem pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Tim Pengembang Kurikulum Unnes. 2013. Buku panduan implementasi kurikulum Unnes 2012 (berbasis kompetensi dan konservasi).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem pendidikan Nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun