Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang pendidik dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar. Jalinan komunikasi yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktivitas proses pengajaran itu akan berjalan dengan baik (Ahmad Rohani, 2010).
      Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (2008) dalam Tim Pengembang Kurikulum Unnes (2013), merekomendasikan berbagai metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dan dipandang relevan diimplementasikan pada pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi dan konservasi di Unnes. Metode tersebut di antaranya adalah (1) small group  discussion, (2) role play & simulation, (3) case study, (4) discovery learning (DL), (5) self directed learning (SDL), (6) cooperative learning ( CL), (7) collaborative learning (CbL), (8) contextual instruction (CI), (9) project based learning (PBL), dan (10) problem based learning and inquiry (PBL).
Sifat Sumber Pembelajaran Pendidikan Administrasi Perkantoran
      AECT (Association for Education and Communication Technology)  menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber, baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara berkombinasi  sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.  Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya (Hamdani, 2011). Sumber pembelajaran pada mata kuliah pendidikan administrasi adalah dari sumber bervariasi.
Sifat Penilaian Pendidikan Administrasi Perkantoran
      Penilaian  pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional (external test), ujian sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2018).
Berdasarkan teknik penilaian, meliputi penilaian kontektual (tes tertulis, tes lisan, penugasan), portofolio, penilaian sikap (observasi, penilaian diri, penilaian antarteman), penilaian keterampilan (kinerja, proyek), penilaian sosial (penilaian praktik kerja lapangan), dan external test (penilaian paket kompetensi). Hal ini sifat penilaian yang ada di pendidikan administrasi perkantoran khususnya di sekolah menengah kejuruan pada program studi Otomatisasi Perkantoran. Â
Sumber Pustaka:
Â
Ahmad Rohani. 2010. Pengelolaan pengajaran: sebuah pengantar menuju guru professional (edisi revisi 2010). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daryanto. 2010. Media pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.