Mohon tunggu...
Alfathan Rahman
Alfathan Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, kompasiana kontributor

Full time Blogger Ismimalfathan www.ismimalfathan.wordpress.com, dan www.alfa27.com "Membangun bangsa dengan tulisan"

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Ketika Public Figure Berada di Pusaran Konflik Omnibus Law

14 Agustus 2020   23:51 Diperbarui: 15 Agustus 2020   07:52 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo penolakan Omnibus Law (Foto: ANTARA/MAKNA ZAEZAR)

Yang terbaru dan dan cukup membuat saya terkejut adalah beberapa public figure secara tiba-tiba tampil bak pahlawan. Mereka membuat sebuah video di laman Instagram yang berisi tentang UU Cipta Kerja. Mereka mengawalinya dengan redaksi dan narasi yang menunjukkan kondisi memperihatinkan yang dialami Indonesia selama pandemi ini.

Dimulai dari omset usaha yang turun drastis, banyak pekerja yang di PHK, ekonomi yang memburuk, dan masih banyak lagi. Narasi pun berlanjut dengan redaksi RUU Cipta Kerja sebagai solusi yang kini tengah dipersiapkan oleh pemerintah.

Nah loh, kok bisa begitu? Apalagi bukan hanya satu-dua artis yang membuat video dengan tema yang sama.

Ada pihak yang mengerahkan mereka. Itulah keyakinan saya karena para public figure tidak akan sekonyong-konyong membuat video tersebut tanpa adanya mobilisasi atau permintaan dari pihak lain. 

Pihak tersebut ingin meng-counter narasi yang terus dimunculkan untuk menghalangi langkah perumusan RUU Cipta Kerja. Dengan mengerahkan para public figure atau influencer yang memiliki jutaan pengikut, maka diharapkan bisa mengubah stigma masyarakat dalam menyikapi polemik Omnibus Law ini.

Di sisi lain, saya sangat menyayangkan dengan fenomena yang terjadi. Saya berpendapat bahwa para artis mencoba untuk mengintervensi kesejahteraan para tenaga kerja. Di balik semua perdebatan dan polemik, mereka justru berperan dalam membiaskan semua tuntutan yang kini tengah diperjuangkan.

Padahal saya sendiri tidak yakin apakah mereka telah membaca RUU tersebut dan mengetahui bahwa ada poin-poin yang sebenarnya tidak bisa diterima begitu saja. 

Tanpa mengurangi rasa hormat, apa yang telah dilakukan oleh para artis dan public figure dengan videonya adalah upaya halus dalam menumpulkan semua kritik.

Kalau pun video itu dibuat karena sukarela, itu berarti mereka hanya mementingkan keuntungan segelintir pihak dan mengorbankan nasib rakyat kecil yang berjuang menemukan keadilannya. Setega itu kah para public figure yang mencoba untuk mengintervensi kesejahteraan para tenaga kerja di Indonesia?

Disclaimer: Artikel ini adalah opini pribadi dalam menyikapi sebuah fenomena. Perbedaan pendapat itu indah, dan saya tidak akan menghalangimu mengungkapkan sebuah gagasan yang berbeda. Tulislah di kolom komentar.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun