Mohon tunggu...
Ismia Nur Abdullah
Ismia Nur Abdullah Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa ipmafa pati

Ketua organisasi Luput_Sembur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama dan Bhineka

11 Desember 2020   11:27 Diperbarui: 11 Desember 2020   11:35 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia adalah negara kesatuan, negara yang didalamnya terdapat banyak keanekaragaman baik suku, ras, bahasa, budaya juga berbagai macam keyakinan di Indonesia. 

Ada enam agama yang diakui negara Indonesia yaitu agama kristen, hindu, Buda, Katolik dan yang paling banyak penganutnya yaitu agama Islam. 

Semua hidup berdampingan dalam satu semboyan negara Indonesia, yang tertulis pada lambang negara garuda Pancasila yaitu Bhineka Tunggal Ika. 

Semboyan Bhineka Tunggal Ika diambil dari bahasa Jawa kuno, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan, yaitu menjunjung tinggi toleransi atau menghargai segala perbedaan demi satu tujuan bersama, yaitu kesatuan dan persatuan berbangsa dan Negara. 

Dasar atau ideologi bangsa Indonesia disebut pancasila, yaitu lima landasan yang menjadi pedoman ataupun prinsip hidup setiap warga Indonesia, dalam menjalani kehidupan bernegara dan berbangsa. 

Ketuhanan yang maha esa adalah bunyi silakan pertama dari pancasila, maksudnya adalah sebagai warga negara kita wajib menjadikan, Tuhan sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan bernegara, bersosial dan kemasyarakatan. Ada beberapa prinsip didalam makna yang terkandung dalam sila pertama. 

Yang Pertama : mengakui adanya Tuhan sang pencipta alam semesta, yang wajib disembah dan harus ditaati perintah dan larangannya. 

Kedua : Ketaatan seseorang terhadap ajaran agama yang dianut, dalam upaya mengendalikan diri untuk selalu dalam kebaikan, karna semua agama mengajarkan untuk berpegang teguh pada kebaikan, dalam perilaku dikehidupan sehari-hari.

Ketiga : Masyarakat Indonesia diberi kebebasan dalam memilih agama yang diyakini, dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai ketentuan dari agama masing-masing. 

Keempat : Dinegara Indonesia mempertegas kebebasan dalam berkeyakinan, jadi tidak boleh ada paksaan dari seseorang ataupun kelompok, dalam keyakinan suatu individu manapun, karna memilih agama adalah hak individu yang harus dihormati dan tidak boleh ada paksaan apapun. 

Kelima : Walaupun berbeda dalam hal ibadah ataupun muamalahnya, tidak boleh seseorang mendeskriminasi orang lain dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat, harus saling menghargai dan menjaga ketertiban umum. 

Begitu pentingnya bangsa indonesia berpegang teguh pada semboyan bhineka tunggal ika dalam berkeyakinan, walaupun ada banyak agama dinegara Indonesia, tetapi kita semua tetap satu tujuan, yaitu menjadi manusia yang berbudi luhur dalam tatanan sosial dan kemasyarakatan menjadi satu kesatuan dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Nah disitulah kita wajib mengamalkan yang namanya moderasi beragama, dalam segala aspek kehidupan, baik itu didalam bersikap, berumah tangga, bermasyarakat dan juga dalam kita bernegara 

Sikap moderat harus ditekankan dan diamalkan oleh semua penganut agama-agama di Indonesia, baik agama itu minoritas dalam skala penganutnya juga agama yang dianut mayoritas masyarakat. 

Di KBBI sendiri moderat diartikan 1. selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem;
2. berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah

Maksudnya, dalam menjalani kehidupan beragama, kita tidak boleh berperilaku ekstrim, apalagi didalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak boleh melanggar kepentingan umum, kemudian mengatas namakan agama, dan semua itu sudah diatur didalam undang-undang negara Indonesia. Maksudnya jalan tengah ialah sikap toleransi kita terhadap keberagaman agama dinegara Indonesia, saling menghargai dan menghargai perbedaan keyakinan dan yang lainnya. 

Hal itu juga disinggung didalam salah satu maqolah Mutharrif Bin Abdullah yaitu :
خَيْرٌ الأمور أوسطها
"Artinya sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan atau ditengah-tengah"

Maka ditengah-tengah diartikan, tidak hanya melihat satu sisi saja, tapi juga meliha sisi yang lain atau cara pandang lain, didalam kita menentukan sikap haruslah didasarkan dengan kepentingan masyarakat pada umumnya. Menurut pandangan saya Moderat adalah kebijaksanaan, laku darinya olah hati dan akal, yang melahirkan kerukunan dan kedamaian seluruh peradaban, umat manusia dimuka bumi. 

Ketika kita benar-benar mengamalkan sikap moderat di dalam kehidupan beragama dan bernegara kita, dengan berpegang teguh pada prinsip bhineka tunggal ika dan ketuhanan yang maha Esa, maka yang Ada adalah rasa aman, nyaman dan keadilan dalam hal ibadah dan kehidupan keseharian kita ditengah-tengah keberagaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. 

Apakah rasa aman itu kini sudah ada..
Apakah kenyamanan sudah tercipta..
Apakah keadilan sudah berdiri tegak di negara ini.. 

Jikalau belum.
Jangan hanya mencari siapa yang harus disalahkan, karna ini adalah kewajiban kita semua mengupayakan perbaikan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan Kesatuan yaitu bhineka tunggal ika dan pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun