Mohon tunggu...
Ismi Faizah
Ismi Faizah Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah proses menyembuhkan hati sedang membaca adalah proses membuka mata pikiran dan rasa

Read a lot write a lot

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis

27 Agustus 2022   18:31 Diperbarui: 27 Agustus 2022   18:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berdiri tegak. Tingginya luar biasa semampai. Sepatunya benar-benar lebih bersinar dibanding gigi yang sering disikat. Dia wujud kesempurnaan yang mungkin akan kau gilai. 

Lihat bajunya yang tanpa noda. Jangan berharap mampu menyentuhya kecuali jika kau ingin namamu menghilang dari dunia ini. Hal yang paling ia benci adalah seseorang yang menyentuh pakaian yang melekat di tubuhnya yang cukup indah. Dia boleh berpikir semacam itu tapi jangan pernah jika di depanku.

Cuci motorku!
Kata terakhir sebelum dia pergi meninggalkan tempat kumuh. Ya dia selalu menyebut bahwa tempat tinggalku adalah tempat terkumuh yang pernah dia datangi. Bibirnya itu aku benar-benar ingin menendangnya hingga semakin merah. Sayang sekali sisi jahat selalu kalah mempengaruhiku.

Harus selesai malam ini!
Gila. Kata yang paling tepat untuknya. Percuma jam mahal bertengger bagus dipergelangan tangan jika ia tak sekalipun tahu waktu. Jam sembilan malam dan aku harus mencuci motor butut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun