Mohon tunggu...
ismaria manuelly manalu
ismaria manuelly manalu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru dengan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

22 Maret 2023   13:15 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:26 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah mempelajari modul secara mandiri, mendengar penjelasan yang telah diberikan oleh fasilitator dan berdiskusi baik dalam forum diskusi maupun dalam ruang kolaborasi maka CGP sepakat urgensi materi coaching dalam supervisi akademik karena diharapkan guru penggerak tertantang untuk menjadi pemimpin yang memiliki paradigma berpikir dan berketerampilan coaching dalam rangka mengembangkan rekan sejawat dan komunitas sekolah nantinya.

Ide/gagasan yang harus muncul dalam diri guru penggerak adalah bagaimana mendorong seluruh anggota komunitas yang ada disekolah untuk memiliki percakapan dengan paradigma berpikir coaching sehingga prinsip dan kompetensi inti coaching dapat terpenuhi.

3. Concept

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).

Cognitive coaching melalui percakapan dengan alur TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, Tanggung jawab) dapat digunakan sebagai bentuk pengembangan potensi guru dan mendukung pendidik dalam penemuan potensi dalam merancang strategi pembelajaran, evaluasi pengajaran, dan menemukan inovasi praktik pengajaran yang memerdekakan dan berpihak pada murid.

Paradigma berpikir among sebagai ide pemikiran dari KHD menjadi kekuatan dalam coaching sehingga pendidik perlu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam menuntun segala kekuatan kodrat murid. Dalam coaching, murid diberi kemerdekaan dalam belajar untuk menemukan kekuatan dirinya dengan tuntunan.

4. Change

Setelah mempelajari modul 2.3 coaching dalam supervisi pendidikan ini terjadi perubahan paradigma berpikir pada diri CGP. Sebagai hasil belajar, CGP memiliki impian menjadikan diri sebagai pribadi yang terus memiliki daya juang dalam memantaskan diri sebagai pendidik yang senantiasa menghadirkan pengalaman belajar bermakna bagi murid, serta berupaya menciptakan lingkungan belajar yang melakukan percakapan berbasis coaching dalam mengembangkan potensi diri warga sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun