Mohon tunggu...
ismaria manuelly manalu
ismaria manuelly manalu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru dengan hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

5 Maret 2023   22:39 Diperbarui: 5 Maret 2023   22:59 10935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CGP Angkatan 7 

Pada koneksi antar materi di modul 2.2 ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang saya miliki sebelum, selama dan sesudah mempelajari modul Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).  Saya menyadari penuh bahwa kita sebagai pendidik dan memimpin pembelajaran tentunya sering kali memiliki perasaan emosi baik itu marah, sedih, kuatir, kecewa bahkan stress karena banyaknya persoalan yang kita hadapi dalam menjalankan profesi kita sebagai seorang guru. Dalam upaya guru sebagai pendidik mengontrol dirinya, maka dipandang perlu bahkan menjadi urgensi untuk setiap pendidik memiliki kompetensi sosial emosional (KSE) yang ada dalam pembelajaran sosial emosional (PSE).

Sebelum saya mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional seseorang akan muncul dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usia menuju kedewasaan sehingga dalam proses pembelajaran di kelas saya hanya berfokus kepada pencapaian ketuntasan materi pembelajaran yang ada pada kurikulum sekolah. Setelah mempelajari mudul ini, ternyata terdapat urgensi implementasi pembelajaran sosial emosional oleh sebab ternyata pembelajara ini mampu menciptakan pengalaman belajar bagi murid untuk menumbuhkan dan melatih 5 Kompetensi Sosial Emosional melalui 4 indikator yaitu pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE pendidik dan tenaaga kependidikan (PTK) melalui teladan proses belajar dan kolaborasi dengan seluruh komunitas sekolah.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (Well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

1. Peningkatan 5 Kompetensi sosial dan emosional melalui peningkatan prilaku positif.

2. Lingkungan belajar yang suportif dengan ditandai pengurangan prilaku negatif

3. Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan sekolah melalui peningkatan performance akademik murid.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah yakni:

a. bagi murid-murid: dengan memberikan pengalaman belajar yang dapat menumbuhkan dan melatih KSE sehingga harapannya selain menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, murid juga memiliki pondasi yang kuat dan sukses dalam berbagai area kehidupan mereka diluar akademik termasuk mencapai kesejahteraan psikologis.

b. bagi rekan sejawat: berupaya secara konsisten untuk dapat menjadi teladan, belajar dan berkolaborasi

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Melalui proses kolaborasi ini maka murid, tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah memperoleh ruang dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional sehingga dapat:

1. Memahami, menghayati dan mengelola emosi (Kesadaran diri).

2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (Manajemen diri).

3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (Kesadaran sosial).

4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (Keterampilan membangun relasi).

5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab (Pengambil keputusan yang bertanggung jawab).

Dengan demikian terdapat kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah saya pelajari dengan modul-modul sebelumnya yakni:

1. Dengan memiliki dan mengimplementasikan 5 KSE yang ada pada PSE maka seorang pendidik telah berupaya menuntun anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sejalan dengan filosofi pendidikan yang dimiliki oleh KHD.

2. Guru yang menjalankan nilai dan peran seorang guru penggerak akan bersedia  secara mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif melakukan pembelajaran sosial emosional sebagai  salah satu rekomendasi pembelajaran yang berpihak pada murid.

3. Melalui implementasi PSE, guru dapat mewujudkan visi yang dimilikinya yakni menumbuhkembangkan profil pelajar pancasila pada murid-muridnya

4. Pembelajaran Sosial Emosional membantu seluruh komunitas di sekolah dalam memahami dan mengenali diri serta emosi yang dirasakan oleh masing-masing pribadi sehingga secara sadar penuh berupaya mengontrol diri dalam menerapkan budaya positif yang ada disekolah.

5. Memahami urgensi PSE membantu guru dalam melakukan identifikasi kebutuhan belajar yang dimiliki oleh murid terkait kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun