Semangat (Gospel) Tugas suci agama Katolik adalah menyebarkan agama ke setiap tempat yang mereka kunjungi, jadi tidak mengherankan bahwa agama mereka juga disebarkan ke setiap tempat yang mereka kunjungi.
D. Imperialisme Portugis
Imperialisme Portugis di Indonesia dimulai pada sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 dimana negara-negara Barat sedang berlomba-lomba untuk mencari negara jajahan demi menyebarkan 3G yaitu (Gold, Glory and Gospel) yang berarti emas, kejayaan dan pengajaran agama. Bangsa Portugis datang awalnya menaklukkan Goa (India) pada tahun 1510 dan menjadikannya pengapalan tetap. Didalam buku The Portuguese Empire in Asia (2012), Subrahmanyam meneliti jaringan perdagangan dan kekuasaan yang dibangun oleh Portugis dari Tanjung Harapan di selatan Afrika hingga Jepang dan menganggap bahwa hal tersebut adalah sebuah keadaan yang tidak statis. Banyak hal yang harus dilihat kaitannya dengan situasi lokal, contohnya adalah kaitan bangsa Pranggi yang datang ke Melayu dan Migrasi elite lintas bangsa. Subrahmanyam membuka penelitiannya dengan sebuah naskah Melayu tidak berjudul yang diperkirakan dari abad ke-17 yang menceritakan tentang orang-orang Pranggi yang datang ke Malaka semasa kekuasaan Sultan Ahmad Syah. Pada awalnya orang-orang Pranggi datang dengan berbagai hadiah yang sangat menarik berupa emas dan pakaian yang berhasil memikat hati Sultan Ahmad Syah. Mereka beberapa kali berkunjung dengan singkat sekitar dua kali dalam sebulan dan selalu memberikan persembahan ke banyak bangsawan di Malaka sehingga para bangsawan tersebut sangat gembira. Namun terdapat orang-orang yang tidak suka dengan keadaan tersebut yaitu bendahara istana dan para temenggong (tumenggung-jawa) yang berkali-kali mengingatkan Sultan untuk tidak terbuai.
Namun sayangnya Sultan ingin membalas kebaikan para orang-orang Pranggi dengan mengabulkan permintaan mereka yang ingin sebidang tanah. Orang-orang Pranggi itu kemudian membuat benteng yang kokoh dan tebal lengkap dengan jendela-jendela besar. Pada awalnya Sultan mengira bahwa jendela tersebut hanyalah untuk sebagai dekorasi, namun ternyata pada tengah malam muncul moncong-moncong meriam yang meluluhlantakkan benteng Malaka yang hanya terbuat dari batang kelapa dalam beberapa saat. Sultan Ahmad Syah dan para pengikutnya lari mengungsikan diri ke Muar dan pergi ke Johor untuk membangun kota yang baru.Â
Imperialisme di Indonesia berubah menjadi Imperialisme ultramodern, dimana imperialisme ini lebih berfokus dalam penguasaan mental, ideologi dan psikologi sebuah negara.
Imperialisme Portugis di Indonesia memiliki berbagai dampak, yaitu:
Tersebarnya agama Katolik dan Kristen
Terdapat benteng-benteng peninggalan Portugis
Berkembangnya musik keroncong
Terdapat masyarakat dengan nama yang berasal dari Portugis seperti Andre, Alfonso, dan Carolina.
E. Imperialisme Inggris