Mohon tunggu...
Isma Prasetiya
Isma Prasetiya Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Pemula yang InsyaaAllah Istiqomah

Keep Spirit

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Skenario Kehidupanku

31 Januari 2020   20:15 Diperbarui: 31 Januari 2020   20:24 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

17 tahun berlalu sudah aku dilahirkan kedunia yang penuh dengan skenario kehidupan didalamnya. Tepatnya hari Jumat, 10 Januari 2003 aku dilahirkan di "Kota Kembang". Ya, tepatnya di Bandung. Di kota inilah aku lahir dan dibesarkan oleh seorang ibu yang sangat cantik nan permata dan berhati baik. Menurutku, di umur yang mungkin kata orang ini sudah mulai dewasa, saatnya aku mencari jati diriku yang sebenarnya.

Kini, aku kelas XI di salah satu SMA Negeri favorit di Bandung. Sejak kecil, aku sudah dilatih ibuku untuk senang berhitung dan membaca karena menurutnya pendidikan adalah nomor satu. Hingga tiap jenjang sekolah dari SD sampai SMA aku selalu berprestasi dalam bidang pendidikan khususnya. Intinya aku harus bersyukur dan berterimakasih pada Allah telah diberikan sosok ibu seperti ibuku ini.

Sebelum aku berumur 17 tahun, banyak hal yang ingin aku tanyakan dan ceritakan mengenai segala hal tentang kehidupanku. Tetapi, tetap saja tidak aku tanyakan dan ceritakan pada ibu karena kesibukanku disekolah dan kesibukan ibuku di kantor.

***

Hari ini mungkin aku akan merasa bahagia karena bertepatan dengan ulang tahunku yang ke-17. Di umur inilah saatnya aku mulai mencari segala hal yang aku tidak tau sebelumnya. Aku akan mempersiapkan segala pertanyaan dan ceritaku pada ibu.

"happy birthday Mine," ucap Ibu yang sedang sibuk mempersiapkan makanan dimeja makan.

"makasih ibuuuuuuu."

"ibu sudah siapkan makanan kesukaan mine, nih."

"Mine sayang ibu."

"bu, sepulang sekolah aku, apakah ibu sudah ada dirumah?" sambungku sambil menghampiri ibu dimeja makan.

"memangnya kenapa? Mungkin sudah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun