Dengan demikian, perkembangan teknologi, termasuk metaverse pada hakikatnya hanya sebuah metode yang tidak bisa dijadikan esensi kehidupan. Sekolah fisik dan semua kegiatan yang ada di dalamnya tidak akan bis tergantikan oleh metaverse. Sekolah tidak hanya mencari ilmu pengetahuan saja melainkan kehangatan social juga dibutuhkan sebagai manusia yang hanya bisa dilakukan dengan berinteraksi secara langsung. Dunia sebenarnya adalah tempat kita hidup bukanah dunia maya. Metaverse hanya sebagai alternatif pelayanan yang lebih baik lagi kepada siswa tanpa menghilangkan dunia nyata. Pembelajaran virtual pada dunia pendidikan saat ini sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 yang belum berakhir sepenuhnya dari bumi kita. Bagaimanapun tujuan dari pada pendidikan yaitu untuk memnausiakan manusia bukan memvtualkan manusia.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H