Mohon tunggu...
ISMANITA
ISMANITA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Rajin pangkal pandai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mendidik dari Hati "Merdeka Belajar"

20 Januari 2022   19:55 Diperbarui: 25 Januari 2022   16:13 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendidik murid (Sumber: Dokumenatsi pribadi)


Guru milenial sekarang harus mampu membangun ruang kelas dengan cara merdeka belajar. 

Merdeka belajar menurut Kihajar Dewantara "Merdeka tidak hanya terlepas dari perintah, akan tetapi juga cakap kuat memerintah diri sendiri". 

Dengan semboyan menurut bapak pendidikan kita harus cakap, kuat memerintah dirinya sendiri untuk belajar lebih giat yang muncul dari keinginanan dan kemampuannya sendiri.

Guru merdeka belajar adalah guru yang senantiasa berefleksi untuk menyesuaikan pemikiran untuk menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap perubahan dalam upaya mencapai tujuan, melakukan praktik yang membuatnya sadar utuh terhadap pembelajaran yang esensial.

Memahami dan memprioritaskan murid sebagai subjek dalam pembelajaran, dan menetapkan tujuan dan target yang menantang tapi realistis dicapai dalam pembelajaran dan pengembangan diri.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan praktik baik pada siswa. Baik dalam kehidupan bertutur kata, bersikap, bergaul, dan sopan santun lainnya. Ini tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan dalam proses pembelajaran.

Penanaman sikap saling menghargai, menghormati dan saling mengerti dalam pembelajaran dapat memicu kepedulian dan semangat belajar peserta didik, sehingga mereka merasa percaya diri dalam belajar.

Pembelajaran adalah suatu proses yang akan membawa dampak terberat pada perilaku siswa, sehingga pada zaman digitalisasi ini guru dituntut untuk dapat lebih kreatif dan selalu inovatif. Gangguan dan pengaruh gadget bagi siswa menjadi masalah besar dalam hal pendidikan sekarang.

Dengan perkembangan teknologi, ilmu komunikasi zaman sekarang tentu membawa dampak positif dan negatif bagi peserta didik kita. Dampak yang ditimbulkan inilah yang harus dicarikan solusi dan teknik dalam membelajarkan siswa siswa zaman milenial ini.

Daya pikir dan kemauan siswa dalam belajar sekarang sangat jauh berbeda walaupun teknologi sudah canggih, karena dampak pandemi kurang lebih dua tahun. Siswa kita dimanjakan dengan pembejaran dari rumah yang mana pelaksanaannya tidak maksimal. Karena tidak semua siswa dapat mengikutinya dengan baik.

Banyak program yang dapat diikuti oleh guru dalam memerdekakan siswa belajar. Program merdeka belajar, yang dapat diikuti oleh semua guru membuktikan kalau pendidikan yang harus kita berikan pada siswa berpusat pada potensi dan kemampuan siswa.

Ada beberapa hal yang penulis dapat uraikan sebagai praktik baik yang telah penulis lakukan dalam kelas bersama peserta didik, kebetulan penulis mengajar di kelas VI. 

Dengan memahami metode dan ajaran sebagai tuntutan seorang guru milenial penulis berusaha menjadi guru yang memahami siswa kelas VI yang sudah mulai remaja perlu pendekatan dan metode untuk dapat mengajak mereka untuk ikut terlibat aktif dalam pembelajaran.

1. Membuat contoh yang dekat dengan siswa
Dalam kelas menjelang memulai pembejalaran penulis memberikan motivasi dan mengajak siswa bercerita serta membaca (literasi), sebelum memulai pembelajaran. 

Juga memberikan contoh nyata dekat dengan perilaku, serta kejadian dan peristiwa yang ada di lingkungan sekitar agar mudah dipahami oleh siswa.

Misalnya kasih satu kertas masing masing sama anak, kita minta untuk membuat apa saja yang ada di pikirannya sebagai pancingan untuk memberikan motivasi belajar. Atau cerita sebagai stimulus perangsang potensi yang ada pada diri anak.

Guru adalah sang motivator bagi mereka yang akan mengarahkan jalannya untuk mencapai merdeka belajar sesuai ajaran Kihadjar Dewantara.

2. Menggunakan metode dan strategi belajar yang beragam
Cara yang dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran adalah dengan metode, strategi, teknik yang beragam, agar tidak timbul kejenuhan bagi mereka. 

Ketika saya masuk kelas, siswa akan bertanya, "Kita belajar apalagi hari ini bu?" 

Pertanyaan ini timbul karena hampir setiap hari cara dan metode yang dipakai menjadi hal baru buat mereka. 

Seolah-olah pembelajaran yang saya sajikan menjadi hal yang menarik dan ditunggu tunggu oleh siswa.

3. Buat diri sebagai pendidik, orangtua, teman dan sahabat mereka
Guru di sekolah adalah orang tua mereka, maka kita selalu mendengarkan keluh kesahnya, tidak sedikit siswa yang bermasalah dalam keluarganya, memahami sikap dan tindak tanduknya saat berada di sekolah adalah tanggung jawab guru. 

Mengenal peserta didik dengan baik, agar kita akrab adalah peluang bagi guru untuk mendapatkan informasi masalah yang dialami peserta didik.

4. Jadilah motivator bagi peserta didik
Dalam ajaran Ki Hadjar Dewantara, kemerdekaan dalam pendidikan berarti: (a) tidak hidup terperintah; (b) berdiri tegak karena kekuatan sendiri; (c) cakap mengatur hidupnya dengan tertib. 

Tidak hidup terperintah berarti seseorang bisa menentukan sendiri arah tujuannya, memerintah diri sendiri. 

Poin kedua menekankan pada kemandirian seseorang, mencapai tujuan dengan daya upaya sendiri. Poin ketiga menekankan pada keterampilan mengatur hidup secara tertib.

Pendidikan yang ada di Indonesia dari dulu sampai sekarang tetap bersemboyan pada ajaran bapak Ki Hadjar Dewantara, namun Indonesia sampai sekarang belum maksimal dalam menerapkan ajaran tersebut. 

Banyak faktor yang menyebabkan belum tercapainya pembelajaran tersebut, namun usaha terus dilakukan oleh guru-guru hebat sampai zaman sekarang.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan dalam bukunya Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka Seri Pendidikan, beliau menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Oleh sebab itu, saya hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

5. Biarkan mereka berkarya sendiri
Kurikulum pembelajaran yang berlakupun masih tetap berjalan sampai sekarang sama dengan tujuan yang tertera dalam tujuan Pendidikan sesuai permen dan perundang undangan yang berlaku di Indonesia.

Dalam proses "menuntun", anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. 

Seorang 'pamong' dapat memberikan 'tuntunan' agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar

Bagaimana anak bisa mandiri belajar? Konsep mandiri terhadap proses belajarnya sendiri dijelaskan dalam konsep self regulated learning. Apa itu self regulated learning? 

Menurut Schunk (1996) self regulated learning mengarah pada kemampuan kemampuan kita dan mengatur lingkungan belajar kita. Sehingga kita bisa mengatur tujuan, menetapkan strategi dan memantau perkembangan sesuai dengan tujuan kita.

6. Ajak mereka menjadi orang pemikir
Sering memberikan stimulus, serta permasalahan yang dapat mereka pecahkan dengan analisanya sendiri, akan merangsang siswa berpikir, saya sering memberikan cerita berbaur masalah ketika belajar, dan diminta siswa untuk mencarikan solusinya. Alhamdulillah ternyata, solusi yang diberikan siswa tidak kalah dari apa yang terpikirkan buat saya.

Lebih lanjut Zimmerman (2000) menjelaskan salah satu komponen yang bisa menumbuhkan self regulated learning adalah efikasi diri dan motivasi intrinsik (dalam diri). 

Seseorang bisa menunjukkan secara percaya diri hasil belajar berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan yang didorong oleh motivasi dari dalam diri sehingga merasakan kepuasan dalam pencapaian belajar. 

Dari konsep self regulated learning yang dikembangkan oleh Zimmerman, penting menetapkan tujuan sehingga seseorang bisa mengukur kemampuan diri berdasarkan nilai diri dan kemampuan berpikir. 

Untuk mencapai murid merdeka belajar, ada tiga komponen penting yang perlu dilakukan guru di kelas, yaitu melibatkan murid dalam menentukan tujuan, memberikan pilihan cara dan mengajak murid untuk melakukan refleksi.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru, mandiri pada cara merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan kesiapan murid mencari cara yang efektif untuk mengatasi kesulitan yang ditemui pada pembelajaran murid mengikuti kegiatan (berkomunitas, berbagi, pelatihan, coaching, dll) untuk melakukan pengembangan diri.

Refleksi berkala membuat catatan reflektif harian untuk mengenal apa yang sudah efektif dan apa yang perlu diperbaiki meminta umpan balik dari rekan guru, kepala sekolah/madrasah untuk memperbaiki pembelajaran.

Menindaklanjuti hasil refleksi dan umpan balik pada rencana pembelajaran pengembangan diri.

Empat kunci pengembangan guru merdeka belajar, pencapaian cita-cita guru, oleh dirinya sendiri dengan dukungan dari pemangku kepentingan lain dalam ekosistem pendidikan, hanya akan tercapai apabila guru merdeka belajar memiliki empat kunci, yaitu:

Kemerdekaan
Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan menentukan tujuan, cara dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukan pengembangan diri, seperti: terlibat dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, memilih pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, dan melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses mencapai target. 

Kompetensi
Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan mengembangkan kompetensinya sehingga siap menghadapi tantangan pengajaran sesuai bidang studi, murid yang diajar dan relevan dengan konteksnya, seperti kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, kesempatan melakukan proyek percobaan, kesempatan mendapatkan umpan balik berkualitas dan kesempatan menilai kompetensinya.

Kolaborasi
Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan melakukan kolaborasi dengan guru dan komunitas untuk menghasilkan karya atau mencapai tujuan bersama, seperti kesempatan berinteraksi ke sekolah lain, kesempatan terlibat di komunitas yang relevan, dan kesempatan melakukan proyek bersama.

Karier
Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di website atau aplikasi dan mendapat umpan balik terhadap karyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun