3. Buat diri sebagai pendidik, orangtua, teman dan sahabat mereka
Guru di sekolah adalah orang tua mereka, maka kita selalu mendengarkan keluh kesahnya, tidak sedikit siswa yang bermasalah dalam keluarganya, memahami sikap dan tindak tanduknya saat berada di sekolah adalah tanggung jawab guru.Â
Mengenal peserta didik dengan baik, agar kita akrab adalah peluang bagi guru untuk mendapatkan informasi masalah yang dialami peserta didik.
4. Jadilah motivator bagi peserta didik
Dalam ajaran Ki Hadjar Dewantara, kemerdekaan dalam pendidikan berarti: (a) tidak hidup terperintah; (b) berdiri tegak karena kekuatan sendiri; (c) cakap mengatur hidupnya dengan tertib.Â
Tidak hidup terperintah berarti seseorang bisa menentukan sendiri arah tujuannya, memerintah diri sendiri.Â
Poin kedua menekankan pada kemandirian seseorang, mencapai tujuan dengan daya upaya sendiri. Poin ketiga menekankan pada keterampilan mengatur hidup secara tertib.
Pendidikan yang ada di Indonesia dari dulu sampai sekarang tetap bersemboyan pada ajaran bapak Ki Hadjar Dewantara, namun Indonesia sampai sekarang belum maksimal dalam menerapkan ajaran tersebut.Â
Banyak faktor yang menyebabkan belum tercapainya pembelajaran tersebut, namun usaha terus dilakukan oleh guru-guru hebat sampai zaman sekarang.
Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan dalam bukunya Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka Seri Pendidikan, beliau menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.Â
Oleh sebab itu, saya hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
5. Biarkan mereka berkarya sendiri
Kurikulum pembelajaran yang berlakupun masih tetap berjalan sampai sekarang sama dengan tujuan yang tertera dalam tujuan Pendidikan sesuai permen dan perundang undangan yang berlaku di Indonesia.
Dalam proses "menuntun", anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.Â