"Tidurlah, saya harus bangun pagi pagi sekali besok, tak bisa mengobrol lama" ucapnya mengakhiri obrolan kami
Wanita itu meninggalkanku dengan kalimat yang membuatku merasa bersalah pada diriku sendiri. Dia benar aku yang menghilangkan diri bukan mereka yang meninggalkanku, dia bekerja di klub karena tak ada tempat lain untuknya, sedangkan aku menjadikan klub pilihan terakhir dari banyaknya tempat yang bisa ku kunjungi.
Malam itu, aku menemukan diriku kembali hanya dengan jamuan secangkir teh hangat di pukul 02.00 pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H