Seharusnya kau tak datang disaat-saat seperti ini.
Seharusnya, seharusnya, seharusnya... !
Bila kau datang, tak ada kata lain yang kan ku pertanyakan kenapa, kenapa dan kenapa ?!
Kau hanya ada dalam ilusi ku, fantasi dan imajinasiku.
Dan itu menyiksaku, kawan yang seharusnya menjadi lawan.
Aku bukan pengemis, setidaknya itu yang ingin kau sadarkan jika aku ingin kau pergi.
Aku bukan wanita lemah, setidaknya itu yang ingin kau ingatkan jika aku ingin kau pergi.
Sudahlah, tak penting ! Memangnya aku siapa?
Aku bukan siapa-siapa. Untuknya, tidak juga buat kau !
Oh kawan...pergilah. Tak ku harapkan kedatanganmu malam ini, dan malam-malam sebelumnya.
Walau kau selalu datang dalam undangan mata bathin ku. dan sungguh, kau tak kuharapkan !