Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
SD Negeri 16 Batu Barat
Lingkup Pendidikan
Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan Aktifitas Belajar Dengan Model Inovatif
Penulis
Ismail, S. Pd.
Tanggal
20 Juli 2023
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
- Siswa kurang aktif pembelajaran cenderung berpusat ke guru
- Siswa belum terbiasa dalam pemecahan masalah pada soal
- Kemampuan siswa dalam menggali informasi yang masih rendah
- Guru belum mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?
Praktik ini penting untuk dibagikan karena masih banyak guru termasuk rekan kerja di lingkungan tempat saya mengajar mengalami permasalahan yang sama, Besar harapan saya praktik ini selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan-rekan guru lain.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini (kajian dengan tupoksi pokok guru)
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah
- Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yang saya ampu,
- Menganalisis penyebab masalah,
- menentukan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.
- Solusi yang saya gunakan untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa adalah dengan menggunakan model yang inovatif, media pembelajaran yang menarik, menggunakan metode student centered, serta membuat LKPD yang menarik dan sesuai dengan panduan penyusunan sehingga dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
- Tantangan yang dihadapi siswa
- Siswa yang masih kurang aktif ketika proses pembelajaran
- Siswa belum terbiasa mengerjakan LKPD sesuai langkah kerja yang telah dibuat dan disampaikan oleh guru
- Beberapa siswa belum terlibat aktif dalam diskusi
- Siswa belum percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
- Tantangan yang dihadapi guru
- Memilih model atau metode yang dapat meningkatkan aktiifitas belajar siswa dan sesuai dengan karakteristik siswa.
- Membuat media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
- Mengintegrasikan TPACK dalam pembelajaran
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi kelompok.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Aksi yang saya lakukan untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Dengan Model Inovatif
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut
- Mempelajari model-model pembelajaran inovatif
- Mimbingan dan pembiasaan siswa dalam penerapan diskusi kelompok. Selain itu guru juga harus memberikan motivasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, dan rasa percaya diri siswa.
- Berdiskusi serta berkoordinasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat, untuk menambah ilmu dan wawasan terkait pembejaran yang kreatif dan inovatif serta mencari literatur terkait masalah yang sama dari berbagai sumber. Selanjutnya saya membuat perangkat pembelajaran berupa RPP, bahan ajar, media pembelajaran berbasis IT, LKPD, dan soal evaluasi. Saat membuat perangkat saya juga meminta saran dan pendapat dari teman sejawat agar perangkat yang saya buat sesuai dengan karakteristik materi dan siswa.
- Memotivasi peserta didik untuk lebih percaya diri saat berbicara didepan kelas
- Memberikan apresiasi kepada peserta didik agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
Strategi yang digunakan guru sebagai berikut:
Saya menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL), pendekatan Saintifik, LKPD berbasis masalah, dan media pembelajaran berupa power point yang disisipi video pembelajaran.
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terdiri dari 6 tahap, yaitu:
Fase 1 : Penentuan pertanyaan mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
Fase 2: Mendesain perencanaan proyek (diberikan penjelasan proses sebelumnya)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Fase 3: Menyusun jadwal (create schedule)
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek dengan menyepakati waktu pengerjaan bersama-sama.
Fase 4: Memonitoring peserta didik dan kemajuan proyek
Guru membimbing permainan memecahkan masalah dengan membuat proyek sederhana.Guru memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa.
Fase 5: Menguji Hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Fase 6: Evaluasi Pengalaman Belajar
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
Yang terlibat dalam kegiatan ini :
- Doddy Dharmawan, M.Pd (Kepala Sekolah)
- Memberikan izin untuk pelaksanaan praktik pembelajaran, memberikan izin untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik serta mendukung kegiatan yang dilaksanakan
- Basuni, S.Pd (guru)
- Membantu dalam pengambilan video saat pelaksaan praktik pembelajaran yang dilakukan
- Siswa kelas 3 yang berjumlah 13 orang
- Dosen dan guru pamong yang selalu memberikan masukan terhadap proses pembelajaran melalui video
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- RPP yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL),dan pendekatan Saintifik
- Bahan ajar dan LKPD yang berbasis masalah
- Media Pembelajaran berupa PPT yang di dalamnya terdapat video pembelajaran
- Soal evaluasis berbasis HOTS
- Sarana teknologi: Laptop dan LCD
- Alat dan Bahan membuat proyek sederhana: kertas HVS bertuliskan sukukata, gunting, lem kertas, double tape, dan Isolasi.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berdampak pada peningkatan aktifitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam permaian mencari sukukata
- Penggunaan media pembelajaran yang berupa power point yang disisipi video pembelajaran berdampak pada meningkatnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan melalui media tersebut. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang ingin menjawab pertanyaan dari guru.
- Penggunaan LKPD berbasis masalah berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.
Respon orang lain yang terlibat
Siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan terutama ketika menonton video yang ditayangkan melalui proyektor, siswa merasa senang dengan pembelajaran ketika bernyanyi bersama-sama, siswa merasa senang dan tertantang dalam pembelajaran ketika siswa berlomba melakukan permaianan mencari suku kata.Selain itu siswa juga senang ketika mengerjakan LKPD karena siswa terlibat secara langsung dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Faktor keberhasilan atau tidak keberhasilan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini antara lain: penguasaan guru terhadap kelas, materi pembelajaran, model pembelajaran, dan media pembelajaran yang digunakan. Faktor lainnya adalah keterampilan guru dalam mengajar dan gaya penyampaian materi yang menarik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan guru antara lain menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran,serta menyusun LKPD yang menarik sehingga dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa yang berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI