Persela Lamongan musim depan sudah tidak ada di Liga tertinggi sepakbola nasional. Keputusan degradasi Persela semakin jelas setelah kalah 1-2 melawan PSIS Semarang pada pertandingan terakhir BRI Liga 1 pada Selasa 29 Maret 2022. Kekalahan pada pertandingan terakhir Persela ini semakin memperburuk rekor Persela musim ini yang kalah pada 19 pertandingan, 12 seri, dan hanya menang 3 kali saja.Â
Segala kenangannya akan terkubur mendalam di hati masing-masing warga Lamongan. Bagaimana setiap akhir pekan selalu bersama teman maupun keluarga datang ke Stadion Surajaya untuk menyaksikan Persela Lamongan bermain dengan sukacita. Selalu ada kerinduan akan lumpia stadion yang khas dengan saus tomat bercampur tepung dan juga daun bawang serta cabe rawit.
Kesetian terhadap Persela semestinya terawat dengan baik sebagaimana lagu Setia Bersamamu yang akan tetap selalu bergema saat Persela Lamongan berlaga. Kesetiaan bernama Choirul Huda mesti diwariskan kepada orang-orang Lamongan untuk terus bisa menyetiai Persela Lamongan bagaimanapun kondisinya. Meski Persela Lamongan ada di kasta ke-2 Liga Indonesia musim depan, L.A Mania dan Curva Boys 1967 semestinya terus menjaga panji Persela agar terus berkibar.
Hidup adalah bagaimana cara kita memaknainya dan menjalaninya sebagai laku kehidupan. Tulisan ini adalah bagian dari kami, warga Lamongan yang sakit hati dengan kompetisi yang busuk dan penuh borok tahun ini. Jika benar degradasi, Persela Lamongan memang didegradasikan oleh rezim!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H