Mohon tunggu...
Ismail Amin
Ismail Amin Mohon Tunggu... -

Warga Indonesia sementara menetap di kota Qom Republik Islam Iran, sembari belajar di Universitas Internasional al Mustafa Qom Iran... salam perkenalan, dan mari saling berbagi... Kita tidak selalu harus berpikir sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisah Tiga Sahabat: Pendiri Bangsa dan Pejuang Kemerdekaan

20 Agustus 2015   00:09 Diperbarui: 20 Agustus 2015   01:06 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Melalui partai yang didirikannya, Semaun memproklamasikan berdirinya, Republik Sosialis Indonesia sekaligus menghantam Belanda  tahun 1926. Kurang matang, pemberontakan tersebut berhasil diberangus. Semaun diasingkan keluar negeri.

 

Soekarno yang memakai taktik kompromi dengan pihak asing lebih beruntung. Kelebihannya pula, ia mampu menggaet dan mendapat kepercayaan dari tokoh-tokoh pergerakan lainnya, yang berbeda-beda ideologi perjuangan. Diapun lihai memobilisasi massa dan mendapat kepercayaan rakyat. Ia akhirnya berhasil memproklamasikan berdirinya Republik Indonesia, tahun 1945. Disebutkan, sebenarnya Sekarmadji  sempat memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia lebih dulu dari Soekarno, namun menghargai sahabatnya, ia menarik proklamasinya dan memilih mendukung Republik Indonesia.

 

Terlalu banyak kompromi dengan asing, Semaun berang terhadap Soekarno, hanya saja tidak bisa berbuat apa-apa karena diluar negeri. Dia pengaruhi Musso, murid HOS Cokrominoto yang lain, yang sealiran dengannya. Di Madiun 1948 Musso memproklamasikan berdirinya, Republik Sosialis Indonesia.  Meletuslah perang saudara pertama. Soekarno harus berhadapan dengan sahabat seperguruannya sendiri. Batalyon Siliwangi dikerahkan menghantam tentara-tentara sosialis. Soekarno menang, Musso terbunuh. Dengan mata sembab dalam pidatonya, dia menyalahkan Semaun yang disebutnya tidak sabaran. Meski PKI bentukan Semaun, dibalik peristiwa tersebut, Soekarno tidak pernah menyebut itu sebagai Pemberontakan PKI, sejarah versi Orde Lama menyebutnya peristiwa Madiun 1948, Orde Barulah yang kemudian menyebut dalam sejarah, peristiwa tersebut sebagai pemberontakan PKI dan menyebut pelaku-pelakunya sebagai pengkhianat dan pemberontak.

 

Setahun berikutnya, sahabatnya yang lain juga meluapkan kemarahan. Kemarahan Sekarmadji pada Soekarno, karena Soekarno menghapus kalimat “... dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” pada Piagam Jakarta sehingga hanya menyisakan kalimat, “Ketuhanan yang Maha Esa”.

 

Tahun 1949, Sekarmadji mendirikan Negara Islam Idonesia lengkap dengan qanun asasinya yang berdasar Islam. Dia menyusun pemerintahan dan mengangkat diri sebagai Imam Darul Islam. Dia punya perwakilan dan aparat di Aceh, Kalimantan dan Sulawesi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun