Kendati sukses meniti karir, terhadap keluarga dan family di kampung kelahiran maupun kampung kedua tempatnya besar, Sudirman selalu memberi perhatian. Setiap dia pulang kampung, keluarga dan para tetangga datang menyerbu.
“Mbah Dirman itu dermawan sekali, kalau pulang ke sini, pasti mecingi siapapun yang datang. Bahkan, suka jalan-jalan ke gang-gang lihat kampung mengenang waktu kecil,” tutur Supriyono, kerabat di Tegalglagah.
Tidak hanya saat pulang ke kampung halaman, ketika ada kerabat yang mampir ke rumahnya di Jakarta juga disambut hangat. Bahkan untuk kakak yang merawatnya saat kecil, H Roup-Sarinten, oleh Sudirman diistimewakan bahkan hingga diinapkan di hotel sebagai penghormatan. “Kalau ibunya dulu kalau ke Jakarta, Sudirman pasti meninggalkan pekerjaannya. Dia harus mengantarkan pulang ke Brebes, yang lain ditinggal dulu,” ujar Supri.
Tugas berat memang kini menghadang Sudirman Said di sektor migas yang kian vital. Sejumlah kasus dan skandal yang membawa pejabat kementerian ESDM ke meja hijau, membuat keluarga berharap Sudirman tidak terbawa arus. “Kalau track record, semoga amanah tidak neko-neko. Konsisten walaupun lawannya mungkin mafia migas. Saya percaya Mas Dirman akan mampu,” tandas Sartono. (ism)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H