Mohon tunggu...
ismaauliya
ismaauliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UMPWR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Studi Lapangan Tumbuhan Pepaya

2 Desember 2024   22:08 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun oleh :

-  ISMA AULIYA (242180145)

-  HUSNUR RIZQI AS SABILA (242180159)

-  ANGGA MAULANA (242180163)

-  NABILA ISTIQOMAH INDAH PUSPARINI (242180166)

Kelas : 1 D

Kelompok : 7

     Pepaya adalah salah satu buah tropis yang memiliki banyak manfaat kesehatan dan bernilai ekonomi tinggi. Dikenal dengan kandungan vitamin C yang melimpah dan manfaat lainnya, pepaya telah menjadi komoditas penting di berbagai pasar lokal maupun internasional. Melalui wawancara ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai tantangan, teknik budidaya, serta pengalaman petani pepaya dalam meraih keberhasilan di tengah dinamika pertanian.

     Pada hari ini 9 November 2024, kita akan berkesempatan untuk mendengarkan langsung dari salah seorang petani papaya yang telah berpengalaman, mengetahui bagaimana mereka mengelola lahan pertanian, serta upaya mereka dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul dalam proses penanaman pepaya. Harapannya, wawancara ini tidak hanya memberikan wawasan mengenai usaha pertanian pepaya, tetapi juga menginspirasi para petani lain untuk terus mengembangkan potensi sektor pertanian yang menjanjikan ini.

     Pada kesempatan ini kami kelompok 7 mewawancarai seorang petani pepaya yang bernama Bapak Paimin dari Desa Besole RT 01 RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Beliau memilih membudidayakan tanaman pepaya ini karena mengikuti musim harga buah yang sedang naik. Beliau juga menanam beberapa macam tanaman lain seperti cabai, jeruk, dan jagung. Beliau mengunakan sistem tumpang sari di lahan milik beliau.

     "Sebelum kehabisan saya susul tanaman pepaya baru dan tanam ulang". Ujar Pak Paimin mengenai bagaimana cara untuk memperbanyak tanaman yang di budidayakan. Pemupukan, perawatan, cuaca, dan obat-obatan untuk pohon pepaya sangat mempengaruhi pertumbuhan pohon pepaya. Kendala yang dialami oleh Pak Paimin adalah ketika cuaca hujan pohon pepaya akan berjamur dan untuk mengatasi masalah tersebut Pak Paimin menggunakan kapur dolomit untuk mencegah pembusukan pada akar pohon pepaya.

     Pada saat kami melakukan wawancara pepaya milik Pak Paimin sudah dipanen, dan untuk harga jualnya sendiri dihargai Rp 2.000/kg. " Per KG -nya Rp 2.000, Rp 2.000kadang naik kadang turun, kalau pas harga naik bisa mencapai Rp 5.000". Ujar Pak Paimin. Dalam satu kali panen bisa menghasilkan 1 kwintal buah pepaya per dua hari sekali.

dok tim /Proses wawancara
dok tim /Proses wawancara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun