Mohon tunggu...
Indra Sastrawat
Indra Sastrawat Mohon Tunggu... Administrasi - Wija to Luwu

Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis - UNHAS. Accountant - Financial Planner - Writer - Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Makassar Tempo Dulu di Atas Phinisi

27 Oktober 2014   06:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:37 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_369499" align="aligncenter" width="560" caption="Perahu Phinisi (dok.pri)"][/caption]

Sebuah perahu phinisi berdiri gagah di depan pintu masuk Bugis Waterpark, sebuah taman rekreasi air yang bernuansa lokal. Awalnya saya mengira perahu phinisi tersebut salah satu wahana permainan air yang belum kelar selesai. Penasaran saya coba masuk kedalam perahu phinisi tersebut, ternyata didalamnya terpajang beberapa foto Makassar tempo dulu, foto-foto tersebut seakan bercerita tentang kota makassar pada kurun waktu yang lampau.

Perahu phinisi merupakan perahu kebanggaan orang Bugis Makassar, perahu yang membawa para pelaut pemberani mengarungi samudera yang luas. Replika besar perahu phinisi yang terletak didepan pintu masuk terdiri dua lantai yang berisi foto Makassar tempo dulu. Sebenarnya masih ada satu lagi perahu phinisi di dalam kompleks seluas 4 Ha milik Kalla Group, satu lainnya merupakan wahana permainan yang masih dalam proses pengerjaan.

[caption id="attachment_369500" align="aligncenter" width="420" caption="Gedung Kesenian (dok.pri)"]

14143385711332272693
14143385711332272693
[/caption]

[caption id="attachment_369502" align="aligncenter" width="420" caption="dok.pri"]

14143386772030552970
14143386772030552970
[/caption]

[caption id="attachment_369504" align="aligncenter" width="420" caption="dok.pri"]

14143388501579661767
14143388501579661767
[/caption]

Sebagian besar foto-foto tersebut tinggal kenangan, bangunannya telah disulap menjadi lebih modern. Hanya sebagian yang tersisa seperti aslinya diantaranya Benteng Ford Roterdam, sebuah banteng yang dibangun Belanda letaknya didekat pantai Losari, Gedung Kesenian Societat de Harmonie juga masih berdiri, lalu ada gedung Pengadilan Tinggi masih kelihatan sisa-sia peninggalan tempo dulu.

[caption id="attachment_369505" align="aligncenter" width="420" caption="Narsis (dok.pri)"]

1414338915203441727
1414338915203441727
[/caption]

[caption id="attachment_369506" align="aligncenter" width="420" caption="Narsis juga (dok.pri)"]

14143389981035279899
14143389981035279899
[/caption]

Harga tiket masuk Rp 50 ribu di hari Senin, Selasa sampai dengan Kamis Rp 75 ribu, dan Rp 125 ribu di hari Sabtu dan Minggu atau hari libur. Perlu dipertimbangkan harga makan dan minum di food court lumayan mahal.

Dua tahun yang lalu perahu phinisi itu belum ada, foto-foto Makassar tempo dulu masih berserak di dunia maya, namun kini foto-foto tersebut disatukan diatas sebuah phinisi. Pengelola Bugis Waterpark tidak hanya menjual permainan air yang benuansa alam tapi juga menyisipkan pengetahuan tentang Makassar jaman dulu.

[caption id="attachment_369508" align="aligncenter" width="420" caption="Jembatan bergoyang (dok.pri)"]

14143392141655442430
14143392141655442430
[/caption]

Yang belum banyak berubah dari Bugis Waterpark dari dua tahun lalu adalah pohon yang masih jarang, sehingga panas masih membakar tubuh jadinya kesan asri dan natural kurang terasa. Walau begitu kemunculan phinisi yang memuat foto-foto tempo dulu adalah sebuah ide yang hebat. Sambil menyelam minum air, sambil main air sekalian lihat masa lalu.

[caption id="attachment_369509" align="aligncenter" width="300" caption="Bhs Bugis (dok.pri)"]

1414339273775361177
1414339273775361177
[/caption]

Selain foto-foto tersebut, Bugis Waterpark menghidupkan kembali Bahasa lokal Bugis, disetiap sudut terdapat banyak informasi dalam Bahasa Bugis. Sebagai taman rekreasi air terbesar di Indonesia Timur, Bugis Waterpark dengan segala modernitasnya masih menyisipkan nuansa lokal serta menghidupkan kembali nuansa masa lalu lewat foto-foto di atas phinisi.

salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun