Dalam laporan 10 Aplikasi Ponsel Top 2017 (iPhone + Android) yang dirilis Dailysocial.id, semua produk milik Facebook ada di sana. Hebatnya lagi, tiga aplikasi yang paling banyak digunakan orang Indonesia semuanya punya Facebook. Yaitu media percakapan WhatsApp, media pertemanan Facebook dan platform berbagi foto Instagram.Â
Popularitas aplikasi percakapan "Messenger" juga tidak jelek-jelek amat. Nangkring di posisi ke-6 setelah Line dan BBM.
Maka bisa dibilang, mayoritas pengguna pengguna aktif media sosial di tanah air yang jumlahnya mencapai 143 juta orang merupakan konsumen loyalis grup Facebook. Untuk konteks Indonesia, misi Mark Zuckerberg yang ingin menjadikan dunia lebih terhubung dan terbuka sudah dapat dikatakan berhasil.
Facebook sendiri sudah jadi dunia digital terbesar yang mengayomi seperempat lebih penduduk bumi. WhatsApp, meskipun hadir belakang, justru jadi aplikasi nomor satu yang paling banyak digunakan orang. Hal ini sejalan dengan kebiasaan orang Indonesia saat online yaitu suka ngobrol lewat aplikasi percakapan.
Apakah ini hanya terjadi di perkotaan? Apakah hanya orang kota yang menjadi pengguna Facebook dan produk-produk turunannya?
Ternyata tidak.
Berdasarkan hasil survei "Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017" yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Teknopreneur, hampir semua orang di daerah kota dan kabupaten sudah terhubung dengan internet---lewat ponsel.
Bila dirunut berdasarkan wilayah, terungkap bahwa penetrasi pengguna internet terbesar ternyata ada di pulau Kalimantan dengan penetrasi hingga 72%, jauh di atas pulau Jawa yang hanya 58% populasi penduduk. Tapi kalau dilihat dari sisi jumlah pengguna internet, pulau Jawa tentu lebih besar, mencapai lebih dari 58%.
Masih sedikit yang memanfaatkan media sosial dan media percakapan untuk meningkatkan produktivitas, memudahkan pekerjaan atau menambah pundi-pundi uang. Karena niat awal buka FB, WA dan IG hanya sebagai pelampiasan. Uang dan waktu pun terbuang sia-sia.