Untuk jarak sejauh itu, harganya mencapai Rp 120 ribu lebih. Dua merek ini menawarkan harga mirip dengan selisih sekian rupiah. Wah, mahal aja nih. Lebih mahal dari harga satenya, pikir saya. Tarif segitu juga separuh tarif mengantarkan badan saya dari Ponorogo ke Jakarta.
Tapi saya gak kehilangan cara. Saat jam pulang kantor tiba, saya coba hitung tarif transport online dari Stasiun Bogor ke Pool Lorena Tajur, total jadi 36 ribu Rupiah pulang-pergi.
Masalah lain muncul: satpam yang jaga di pos pulang jam 7 malam. Kalau naik motor dari stasiun ke pos satpam, butuh waktu dan berisiko tersendat kemacetan kota. Padahal saya hanya butuh barang itu tiba di stasiun.
Kenapa gak suruh orang bawain satenya ke stasiun? Cerdas! Akhirnya saya coba simulasikan waktu dan biaya kirim barang dari Pool Lorena Tajur di Bogor ke Stasiun Bogor. Tarifnya terjangkau, paling mahal hanya 21 ribu Rupiah. Dan waktunya terbilang cepat karena rute ke arah stasiun lebih lancar.
Akhirnya saya putuskan tidak ke pool bus, tapi menunggu barang itu di stasiun.Â
Dalam perjalanan menuju Stasiun Bogor, tepatnya saat kereta tiba di Stasiun Citayem, saya sudah meminta pengemudi ojek online mengambil sate di Pool Lorena lalu mengantarkannya ke Stasiun Bogor. Di aplikasi pemesanan, saya cukup menyantumkan catatan: ambil sate di pos satpam atas nama Iskandar lalu bawa ke Stasiun Bogor.
Beres. Sebelum kereta tiba di Bogor, sate itu sudah menunggu. Saya ambil dari pengendara ojek online, bayar pakai nontunai, lalu cabut balik ke rumah.
Misi selesai. Sampai rumah langsung pesta sate...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H