[caption caption="Duet MC sedang gladi resik | Foto: @iskandarjet"][/caption]Perayaan Natal Nasional baru akan berlangsung besok siang. Tapi sepagi tadi, seribu lebih orang sudah tumplek blek di halaman Rumah Jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Semakin siang, semakin banyak orang memenuhi tanda seluas 5.270 meter persegi.
Halaman rumah dinas gubernur itu sangat luas, lebih dari cukup untuk jadi pusat perayaan Natal Nasional 2015. Saya memperkirakan luas halaman bisa menampung hingga 25 ribu orang duduk di atas kursi. Jangan tanyakan bagaimana isi rumah sang gubernur, karena saya belum berkesempatan masuk ke dalamnya.
[caption caption="Anak-anak berseragam pramuka melintasi sisi samping tenda. | Foto: @iskandarjet"]
Saat tiba di sana sekitar jam 10 pagi tadi, hampir separuh halaman dipakai untuk perayaan. Pada sisi kiri halaman rumah dibangun satu tenda utama ukuran 20x70 dan dua tenda sayap ukuran 20x30 meter. Panitia juga mendirikan 80 unit tenda konvensional dan 30 unit tenda kerucut masing berukuran 4x6 dan 5x5 meter. Halaman yang sudah tidak hijau itu dilapisi dengan berlembar-lembar papan khususnya pada sisi-sisi yang becek akibat hujan. Beberapa hari terakhir, Kupang memang selalu diguyur hujan disertai angin kencang.
Tahun ini, Kementerian Perdagangan dipercaya menjadi panitia penyelenggara setelah tahun lalu acara serupa dipegang oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan di Papua.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, perayaan natal bersama akan diadakan secara sederhana dengan semangat kebersaman dan berbagi. "Kita adakan secara sederhana. Ekonomi kan masih sulit. Jadi kita adakan baksos dan pemberian bantuan," kata Menteri Tom.
Sebagian bantuan sudah disalurkan, antara lain untuk pendidikan dan kesehatan, seperti untuk operasi katarak, pembangunan laboratorium di sekolah, penyediaan komputer-printer, sepatu untuk anak-anak sekolah dan pengeboran sumur air di tiga lokasi. Selain sekolah, pesantren dan panti asuhan juga dapat bantuan yang dananya dihimpun dari berbagai pihak. Termasuk perbaikan gereja di Aloe oleh Kementerian Agama.
Terkait konsep acara, Wakil Ketua 1 Panitia Perayaan Natal Nasional 2015 Ani Mulyati menjelaskan, semangat kebersamaan diwujudkan dengan mengundang perwakilan pesantren dan menampilkan qasidah dari komunitas pengajian ibu-ibu di Kupang.
Perwakilan dari Gereja Protestan dan Katolik se NTT juga diundang secara khusus menghadiri acara.
"Masyarakat di NTT toleransinya terhitung tinggi. Mereka saling mendukung dan menghormati satu sama lain," ungkap Ani yang menjabat sebagai Kepala Humas Kemendag.
Saat ditanya apakah pelaksanaan Natal bersama ini dikaitkan juga dengan tema kementerian, Ani menjawab tidak sama sekali. Pasalnya, tugas ini diberikan langsung oleh presiden kepada kementerian secara bergantian. "Jadi tidak ada kepentingan dari kementerian," imbuhnya.
[caption caption="1000 orang terlibat dalam gladi resik paduan suara. | Foto: @iskandarjet"]
Hal menarik lain dari pelaksanaan Natal bersama tahun ini adalah diundangnya 9500 warga sekitar ke acara. "Jadi panitia membuat 9500 tanda pengenal khusus untuk warga setempat yang kita undang," jelasnya. Hal ini dilakukan karena perayaan yang akan disiarkan langsung olwh TVRI mulai pukul dua siang besok ini benar-benar diikuti oleh masyarakat.
[caption caption="Mejeng dulu di depan Rumah Dinas Gubernur NTT. | Foto: @iskandarjet"]
Baca juga:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H