Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menebak Masa Depan Gojek (Level II – Inovasi Hijau)

25 Juni 2015   08:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:13 42034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibukota Indonesia sedang ‘diserbu’ oleh pasukan hijau yang menciptakan kehebohan di kalangan masyarakat urban. Saat menyusuri jalan, di mana pun Anda berada, akan terlihat satu-dua motor yang penumpangnya mengenakan jaket hijau dengan tulisan Gojek di belakangnya. Kalau si pengendara motor itu sedang membawa penumpang, maka penumpangnya pasti mengenakan helm dengan corak warna dan logo yang sama.

Heboh Gojek mirip heboh lain yang sering terjadi di industri otomotif. Setiap kali mobil baru diluncurkan, apalagi kalau mobil itu ditujukan untuk pangsa pasar menengah seperti Avanza, jalan-jalan kota ini dalam waktu singkat sudah dijejali dengan mobil jenis baru tadi. Mobil kategori mahal pun beberapa ikut meramaikan suasana, dan tidak butuh waktu lama bagi warga Jakarta untuk bisa melihat mobil sedan merek terbaru berseliweran di seantero kota.

Nah, sekarang, giliran sepeda motor berjaket hijau yang bikin heboh.

Gojek sendiri sebenarnya sudah lama beroperasi di Jakarta. Didirikan pada tahun 2011 oleh Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran, PT Go-jek Indonesia menghubungkan pemilik ojek dengan calon penumpangnya lewat sistem dan aturan tertentu. Layanan sejenis ‘ojek panggilan’ ini bertujuan agar tukang ojek yang biasanya menghabiskan waktu mangkal di satu tempat bisa lebih produktif dan menghasilkan.

"Dia (tukang ojek—ed.) kerja 14 jam, dari jam 8 pagi sampai 10 malam tidak ketemu anak istri. Itu pun cuma dapat penumpang 4 kali dalam sehari," tutur Nadiem saat menceritakan awal-mula berdirinya Gojek seperti dikutip KOMPAScom.

Dan, di lain sisi, penumpang yang biasanya kesulitan menemukan ojek bisa mendapatkan tukang ojek, tepat pada saat yang dibutuhkan.

Awalnya, perusahaan dengan slogan "An Ojek for Every Need" ini hanya mengandalkan fasilitas call center dalam menjalankan bisnisnya. Sangat tidak efisien, karena setiap ada pesanan, staf Gojek harus menghubungi satu per satu tukang ojek yang kosong lewat telepon. Tapi sejak diluncurkannya aplikasi pemesan Gojek berbasis Android dan iOS, bisnis ini pun berkembang pesat.

Aplikasi yang dibuat terhitung canggih dan memudahkan pengemudi maupun penumpang ojek. Penumpang cukup memesan lewat ponsel, mengetahui kisaran tarif yang harus dibayar, dan bisa melacak keberadaan ojek yang dipesan ataupun menghubunginya langsung via ponsel/SMS. Pembayarannya pun dapat dilakukan secara non-tunai, yaitu lewat sistem kredit yang bisa di-top-up lewat aplikasi.

Begitu mendaftar, Anda berkesempatan mendapatkan bonus kredit Rp 50.000 hanya dengan menginput kode referral teman—dan temanmu akan dapat bonus yang sama untuk setiap order yang kamu lakukan. Juga ada beberapa program promosi seperti Ceban Ramadhan (hanya bayar 10 ribu untuk jarak di bawah 25 km) yang sedang berlangsung.

Mitra Wangi

Gojek menempatkan tukang ojek sebagai mitra. Lewat iklan koran, perusahaan ini merekrut para tukang ojek dengan metode tertentu. Calon mitra tidak harus punya pengalaman ngojek. Cukup punya sepeda motor, Sim C dan waktu luang di jam-jam kerja. Setelah itu, Gojek akan memeriksa latar belakang calon mitranya lalu meminta jaminan seperti BPKB, kartu keluarga, akta kelahiran, atau buku nikah.

Go-Jek mengambil komisi 20 persen dari pendapatan pengendara. Tapi sebelumnya, ada banyak hal yang dilakukan terhadap mitra. Mulai dari memberikan fasilitas cicilan lunak untuk ponsel, memberikan pelatihan menggunakan aplikasi Gojek, aktivasi Mobile Banking, sampai pelatihan melayani pelanggan. Sepasang helm dan jaket juga diberikan gratis, plus sejumlah uang dalam bentuk pulsa, kredit Gojek maupun tunai.

Ada sejumlah ketentuan yang wajib dipatuhi si tukang ojek berhelm hijau ini. Tidak boleh melanggar aturan lalu-lintas, tidak boleh ugal-ugalan di jalan, ramah kepada penumpang dan banyak lagi. Itulah yang membuat mitra Gojek jauh lebih modern dibanding tukang ojek pada umumnya. Apalagi penampilan mereka lebih necis dengan jaket dan helm hijau yang dijaga selalu bersih dan wangi.

Bagi tukang ojek seperti Nizar (47), Gojek memberikan banyak keuntungan untuk mitranya. Kepada Nextren, tukang ojek ini mengaku jam kerjanya lebih fleksibel sejak bergabung dengan Gojek. Pendapatannya pun mencapai Rp 4 juta per bulan.

Tapi tidak semua tukang ojek berminat jadi mitra Gojek. Alasannya karena harus berbagi hasil, ada ketentuan cicil ponsel yang masih dianggap barang mewah, pembayarannya non-tunai dan harganya tidak bisa dinego karena sudah dipatok oleh pihak Gojek: Rp 4 ribu per kilometer dengan minimum order Rp 35.000 di saat Jam Sibuk (Senin-Jumat, 16.00-19.00) dan Rp 25.000 di luar jam sibuk.

Hingga awal Juni 2015, Gojek sudah memiliki 10 ribu armada sepeda motor di Jakarta, Bali, Bandung dan Surabaya. Ini berarti sebuah pertumbuhan yang pesat, dari hanya 1000 armada di tahun 2014, lalu naik jadi 3000 per April 2015. Kehadirannya di kota-kota besar lain pun tinggal menunggu waktu, demi melihat pesatnya pengguna Gojek yang jumlah pengunggah aplikasinya sudah mencapai 100 ribu orang.

Gojek menawarkan banyak layanan berbasis ojek. Yaitu transportasi (angkutan penumpang), kurir (pengiriman barang), belanja dan Go-Food (pesan-antar makanan). Dari empat layanan tadi, transportasi menjadi layanan paling laris.

Bagaimana tidak. Gojek memberikan layanan yang nyaris sempurna: Penumpang bisa mendapatkan tukang ojek dengan cepat dan pasti. Harganya pas dan bersaing dengan ojek konvensional. Tukang ojeknya pun ramah dan wangi. Penumpang juga tidak perlu memikirkan perlengkapan helm, masker, penutup kepala ataupun jas hujan.

Go-World

Jelang lebaran ini, Gojek meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu Jasa Pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, Jasa Pijat untuk pijat panggilan, dan Jasa Kecantikan layaknya salon keliling. Sama seperti layanan transportasi dan kurir, calon pelanggan yang butuh tiga layanan terbaru ini cukup memesan lewat aplikasi.

Saat ini, Gojek sedang mencari mitra untuk ketiga layanan barunya. Karena tidak ada hubungannya dengan transportasi, Gojek tidak hanya menyasar tukang ojek untuk dijadikan mitra Go-World. Siapapun yang memiliki ketrampilan boleh mendaftar dengan sistem bagi hasil 70-30 per order masuk.

Harapan Gojek membuat layanan ini adalah untuk mengikis para penganggur yang memiliki keahlian namun susah mencari kerja, memudahkan pelanggan yang ditinggal mudik pembantunya, memudahkan semua orang memiliki jasa relaksasi dan kecantikan tanpa harus pergi ke spa ataupun salon. Demikian keterangan yang saya terima dari Gojek.

Bersambung ke Level III....

Baca juga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun